Hari Minggu yang membosankan untuk dua gadis yang terkurung di kamarnya tanpa tau harus berbuat apa.
Yang mereka lakukan hanyalah berbaring di kasur yang sama dan menatap langit langit kosan dengan pikiran mereka masing masing.
Drrrtt drrrtt drrrtt
"Sep ambilin handphone ku dong"
Pinta ayu pada septa yang berbaring dipinggir ranjang dekat handphone nya berada.
Septa pun menggeser tubuhnya untuk menggapai handphone ayu dan memberikan padanya setelah membaca nama si penelpon
"Halo?"
"Sudah bangun?"
"Ini sudah jam 9 lebih, Abang baru bangun?"
"Ehmm... iya baru bangun" suara vino jelas terdengar masih diatas ranjang
"Ayu?"
"Iya?
"Kayanya hari ini Abang gak bisa nemuin kamu, Abang ada urusan sama Dodi"
"Ohh, urusan kerjaan sama kak Dodi?"
Sekitika septa menoleh kearah ayu saat mendengar nama Dodi disebut begitu saja.
"Bukan, ini hari Minggu Dodi gak akan mau ngurus kerjaan di luar jam kerja"
"Terus? Mau kemana?"
"Ehmm entah, nunggu Dodi bangun katanya dia mau ngajak Abang keluar tapi gak tau mau kemana"
"Kak Dodi tidur di tempat Abang?"
"Iya, terpaksa Abang bawa pulang, kalau Abang pulangin dia dalam keadaan mabuk bisa-bisa Abang diamuk bundanya"
"Mabuk? Abang mabuk?"
"Bukan Abang sayang, tapi Dodi, dia lagi gila"
"Aku gak suka Abang mabuk-mabukan" lirih ayu
"Abang cuma minum sedikit kok"
"Ehhm"
"Kamu marah?"
"Enggak"
"Jangan marah, Abang beneran cuma minum sedikit gak sampe mabuk"
"Iya, aku gak marah kok"
"Kamu lagi apa? Kok sepi?"
"Aku lagi tidur tiduran sama septa, Della sama Eka lagi keluar, yaudah gih Abang bangun mandi terus sarapan udah siang nih"
"Ya udah kalau gitu Abang tutup ya"
"Iya"
Tut Tut Tut
Ayu menatap handphone nya dengan tatapan nanar, ada perasaan hambar dihatinya. Percakapannya barusan dengan vino terasa aneh baginya.
Tidak ada kata mesra yang keluar dari mulut vino yang selalu ia dengar saat vino menelfon. Vino selalu mengatakan kata rindu di setiap menelponnya.
Tapi tadi, sama sekali tidak terdengar kata tersebut, padahal sudah tiga hari ini mereka tidak bertemu.
Kini pikiran aneh pun mulai muncul di benak ayu, sejak kejadian di apartemen vino empat hari yang lalu, vino baru menemuinya sekali sehari setelah kejadian itu. Itu pun hanya sebentar saja vino mampir kekosan.
Dan anehnya lagi vino tidak menyentuhnya sama sekali seperti biasanya, jika sebelum-sebelumnya vino akan menyempatkan diri menemui ayu untuk sekedar meminta sebuah kecupan atau pelukan darinya, tapi kali ini tidak

KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomantikaTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...