Ayu masih menatap langit langit kamarnya, jarinya meraba pelan bibirnya, dia masih merasakan bibir vino yang hangat tapi ucapan Eka tadi masih terngiang jelas di telinganya.
Ada rasa sesak di dadanya saat mengetahui siapa vino.
Ayu tidak ingin percaya dengan apa yang di katakan Eka tapi Eka tidak mungkin membohonginya, apa lagi jika dilihat dari kelakuan vino tadi sangat jelas menunjukan karakter vino seperti yang Eka ceritakan.
"Sarapan ay? Aku beli nasi uduk nih untuk kita bertiga"
septa menyodorkan sebungkus nasi uduk untuk ayu, ayu langsung duduk di samping septa yang sudah membuka bungkusan nasinya.
"Punya ku mana bunda?"
"Bunda bunda, aku gak mau punya anak kaya kamu" gerutu septa, tapi tangannya tetap memberikan nasi uduk kepada Eka yang sudah duduk di hadapannya.
Drrrtt
Ayu menjawab panggilan di handphone nya.
"Halo...."
"Ayu.."
Tut Tut tut
Ayu langsung mengakhiri panggilannya, didekapnya handphone nya di dadanya
"Siapa ay?" Eka bingung dengan ekspresi ayu
"Bang vino" jawab ayu lirih
"Kamu punya nomernya?"
"Enggak sep, dia yang punya nomer aku"
"Tapi kamu kasih nomer kamu ke dia"
"Aku terpaksa ngasih, kalo gak aku bakal di cium lagi"
"Gila, jauihi dia ay, dia penjahat kelamin"
"Hahahaaa, penjahat kelamin? Bahasa kamu sep, gak segitunya juga kali bang vino"
"Bener tu sep" ayu ikut ikutan Eka membela vino
"Kamu ko jadi belain dia se ay?"
"aku gak belain sep, aku cuma.."
"Cuma apa?"
Ayu menundukkan kepalanya dia bingung harus jawab apa
"Jauhi dia ay! Aku gak mau dia mainin kamu" Perintah septa
"Septa?"
"Apa?"
"Itu hak ayu, kita cuma bisa ngedukung dia sep"
"Ka aku cuma.."
"Tenang aja aku akan jauihi dia ko, nih buktinya telfonnya aku patiiin"
Jawab ayu sambil menunjukan handphone nya kepada septa, ayu tau jika septa takut ayu akan tersakiti jadi wajar jika septa melarangnya.
Drrrtt
Handphone nya kembali berbunyi, masih nomer yang sama, ayu mengabaikan panggilan itu.Tapi handphone nya terus berbunyi berkali kali, sampai akhirnya Eka berinisiatif menjawabnya, Eka meraih handphone ayu yang berada di atas meja dilihatnya layar handphone itu
benar ini nomer bang vino.
Eka menjawab panggilan vino dan menyalakan speaker nya
"Halo_"
"Halo, ayu?
"Ini aku""Ayu mana, kenapa dia gak jawab panggilan Abang?"
"Ayu gak mau jawab panggilan Abang, dia gak mau ada hubungan lagi sama Abang"
"Kenapa?" Suara vino terdengar kesal
"Yaa pokonya dia gak mau"
"Tapi Abang mau, dan dia gak bisa ngelarang Abang buat terus ngehubungi dia"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomantizmTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...