Mau kemana?" Tanya vino yang sudah mencengkeram pergelangan tangan ayu
"Aku mau pulang" jawab ayu dan mencoba melepaskan cengkraman vino yang sangat kuat
" Kenapa buru buru?"
"Gak papa aku cuma mau pulang"
"Kenapa?apa Karena ucapanku barusan?" Selidik vino dengan tatapan tajam nya
Ayu hanya diam dan menatap bingung pria dihadapannya, ada apa dengan pria ini kenapa dia terus mengganggunya
"Kenapa Abang ganggu aku?"
Tampa sadar pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut ayu dengan begitu lembut
' Abang? Jadi dia sudah mulai menerima keberadaanku?'
Batin vino mendengar panggilan yang keluar dari mulut ayu untuk dirinya, Membuatnya tersenyum dan menarik ayu ke pojok bangunan yang sepi.
Di dorongnya ayu hingga punggungnya menempel di dinding.
Vino mendekatkan tubuh besarnya pada tubuh mungil ayu, ayu terlihat sangat mungil saat ini tingginya hanya sebatas dada vino.
Ayu mendongakkan wajahnya keatas, mencoba menatap vino tapi dia kembali menunduk dia tidak sanggup menatap vino sedekat ini
Vino sangat dekat dengan ayu sampai Samapi ayu bisa merasakan hembusan nafas vino di ubun ubun kepalanya.
"Abang gak pernah ganggu kamu, tapi justru kamu yang Datang ganggu Abang"
ucap vino yang entah kenapa suaranya terdengar serak, ayu yang sedikit terkejut mendengarnya mantap vino begitu saja
"Aku gak pernah ganggu Abang"
"Oh yaa? Tapi dua hari yang lalu saat ka.."
" Hari itu aku gak sengaja, aku juga udah minta maaf" ucapan ayu yang memotong kalimat vino.
Tiba tiba vino menundukkan wajahnya.
" Tapi sejak hari itu kamu selalu mengganggu pikiran Abang" bisik vino tepat didepan wajah ayu
Tubuh ayu membeku suara jantungnya sangat keras terdengar, ayu tidak pernah merasakan perasaan seperti saat ini.
Vino kemudian menggapai tangan kanan ayu dan diletakannya tangan ayu yang mungil tepat didadanya
"Bukankah suaranya sama denganmu?"
Ayu menatap tangannya yang berada di dada vino, ayu bisa merasakan debaran jantung vino yang sama seperti miliknya.
Tapi kesadaran ayu langsung kembali, didorongnya tubuh vino untuk menjauh
"Sebenernya Abang mau apa?"
Tanya ayu yang sudah mulai kesal, vino kembali mendekati ayu dan memenjarakan ayu diantara kedua lengan kokohnya
"Kamu, Abang mau kamu"
jawab vino pelan namun penuh penekanan
"Maksud Abang apa aku gak ngerti?"
"Kamu harus jadi milik Abang"
"Enggak, aku enggak mau"
"Abang gak perlu persetujuan kamu, karena itu sudah jadi keputusan abang"
"Tapi Abang gak punya hak atas aku, kita bahkan gak saling kenal, jadi jangan ganggu aku lagi"
" Kita liat saja nnti"
kata vino yang mulai mendekatkan wajahnya, ayu memejamkan matanya saat di rasa wajahnya semakin dekat dengan vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Ayu
RomanceTidak pernah terbayangkan oleh ayu jika pertemuan pertama dengan vino harus merelakan kesucian tangannya. Yaa tangan yang dengan lancangnya menyentuh bagian tubuh vino yang harusnya tidak boleh ia sentuh Ayu mengangkat tangan nya menghadap ke wajahn...