1.Lingkaran-Semangat!

363 39 25
                                    


-Semakin ku kejar semakin kau jauh(five minutes)


1.LINGKARAN-SEMANGAT!


Aku yang terus mengejarmu,tapi kau selalu mengabaikanku. Apa ini adil?



🕊🕊🕊



Satuu duaa tigaa

Alingka azrenia,ketua eskul karate yang ditakuti oleh murid seantero sekolah. Dia sekarang sedang melatih anggota eskul karate yang lain. Lingka dipercaya menjadi ketua eskul karate oleh pelatihnya yaitu pak Ridwan  karena memang ilmu dan jurus-jurus yang Lingka miliki sudah mumpuni.

Lingka melatih adik-adik kelasnya dengan semangat dan keras sepertu biasa. Lingka melihat ke barisan paling belakang,ada dua orang yang malah ketawa-ketawa disaat Lingka sedang serius melatih. Shhttt dia cari mati!

"YANG DIBELAKANG SINI!" Sentakan seorang Alingka Azrenia mampu membuat keduanya terdiam. Kedua siswi yang tadi sedang bergurau melangkahkan kaki mereka dengan berat menuju ke kakak kelas sekaligus ketua eskul ini.

Lingka langsung memelinting tangan keduanya,memberikan hukuman supaya tidak ada lagi orang yang berani bertindak seperti ini lagi.

Keduanya meringis kesakitan,bahkan salah satunya sudah menangis. Sakit memang,tapi sentakan Alingka Azrenia yang menakutkan yang membuatnya menangis.

"LO BERDUA KALAU EMANG PENGEN BECANDA BUKAN DISINI TEMPATNYA!" Sentakan Lingka membuat seorang Karan mengalihkan pandangannya. Karan memang tidak suka kekerasan apalagi yang melakukannya adalah seorang wanita yang seharusnya bersikap lemah lembut.

Karan melepaskan tangan Lingka yang sedang memelinting dua orang tadi. Lingka terkejut hingga membuatnya menatap Karan dengan heran. Jujur,Lingka merasa seperti ada kupu-kupu yang terbang dan menari di perutnya. Geli sekali. Baru kali ini Lingka terperana dengan seorang cowok.

"Lo ngapain sih nyiksa anak orang." Ketus Karan menatap Lingka dengan tak suka.

"Gue gak nyiksa mereka. Gue cuma mau didik mereka biar bisa ngehargain orang yang lagi  bicara." Elak Lingka.

"Ya bukan begini caranya." Jelas Karan mencoba bersikap lembut. Karena wanita seperti Lingka sudah tidak mempan jika dilawan dengan kekerasan.

"Jadi gimana caranya agar lo bisa suka sama gue?" Tanya Lingka sambil menatap Karan dengan senyumnya dan dia mengucapkannya tanpa tahu malu.

"Hehhh lo gimana sih,kan gue lagi ngomongin kesalahan lo. Kok lo malah ngawurr sih." Karan benar-benar tidak mengerti dengan sikap wanita yang satu ini.

"Ehh gue tadi bilang apaan?" Tanya Lingka balik dengan ekspresi yang seperti orang linglung sampai terjatuh dan tak bisa bangkit lagi,aku terjebak dalam lautan luka dalam...aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang...aku tanpamu butiran debu..btw jangan nyanyi ya.

"Serah." Karan berjalan menuju kelasnya,berbicara dengan Lingka yang otaknya sudah di lelang hanya membuatnya gila.

"Karan,lo mau jadi pacar gue?" Tanya Lingka setiap detiknya. Dia hanya menanyakan hal itu sampai Karan sudah sampai di kelasnya. Sudah sekitar 20 kali dia mengataknnya,tetapi Karan tidak mengubrisnya.

"Karan tunggu." Lingka menarik lengan Karan dan memberikan nomor telponnya. Siapa tahu Karan malu buat jawab sekarang soalnya banyak orang jadi mungkin lewat telpon Karan lebih berani. Harus optimis kan?

"Gue gak mau." Tolak Karan menatap ke arah lain.

"Udah simpen aja gak papa." Lingka memasukan kertas yang sudah tertulis nomer telponnya itu di saku baju Karan. Lalu dia pergi begitu saja tanpa rasa malu.

LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang