35. Lingkaran-sahabat

72 10 3
                                    













35.LINGKARAN-SAHABAT















Persahabatan tak selamanya indah. Layaknya sebuah pohon,semakin tinggi maka semakin kencang pula angin yang menerjang. Begitu pun dengan persahabatan,semakin erat persahabatan yang kita jalani,semakin banyak pula masalah yang kita hadapi.
-Alingka Azrenia-

🕊🕊🕊

Lingka sudah siap dengan seragam sekolahnya. Kejadian kemarin membuat Lingka benar-benar happy pagi ini. Semakin hari Karan semakin romantis padanya. Ya walaupun aura dinginnya masih ada,Lingka tetap bersyukur karena Karan tak seperti kulkas berjalan lagi wkwk.

Lingka memasuki gerbang sekolahnya dengan mobil sportnya. Dia memarkirkannya di area parkir sekolah tersebut. Lalu Lingka berjalan dengan tenang menuju kelasnya. Keadaan kelasnya cukup ramai tapi tidak dengan bangku Lingka yang tumben sekali sepi.

Tak seperti biasanya Intan dan Nayla hanya diam ketika Lingka datang. Dan Lingka baru ingat kalau kemarin lusa Intan marah padanya karena foto-foto sialan itu.

Lingka menghampiri bangku Intan yang duduk di hadapan bangkunya.

"Tan," lirih Lingka. Namun tak ada respon.

"Intan," panggil Lingka sedikit kencang.

"Apa?!" ketusnya. Lingka tersenyum sumringah. Lingka masih mending dimarahi dari pada didiamkan oleh sahabatnya sendiri.

"Maafin gue," rengek Lingka mengguncang tubuh Intan.

"Masih inget lo sama gue hah?!" ketusnya lagi.

Sabar Lingka,mungkin Intan lagi pms jadi aura singanya keluar

"Gue bener-bener gak ada hubungan apapun sama Navin. Sumpah!" ucap Lingka menunjukan jari tengah dan jari telunjuknya membentuk guruf V.

"Persetan gue sama lo!"

"Tapi gue beneran gak ada hubungan apapun sama Navin,Tan," bujuk Lingka lagi.

"Gak ada hubungan lo bilang?! Kalau gak ada hubungan ngapain lo sama Navin sampai peluk-pelukan segala!" sewot Intan.

"Ya karena gue sama Navin kan sodara." Asal Lingka.

"Jangan cari alasan deh lo. Navin mana mungkin punya sodara oon kayak lo!" Ucapan Intan mampu membuat Lingka tertawa kecil.

"Ya buktinya kita sodaraan kok," balas Lingka terkekeh.

"Coba jelasin dari mana asal usulnya lo bisa sodaraan sama Navin?!" tanya Intan dengan penuh penekanan sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Gue itu emang sodaraan sama Navin. Kita satu nenek moyang yaitu siti Hawa dan suaminya nabi Adam." Jawaban Lingka mampu membuat Intan semakin naik darah.

"Bego! Kalau alasannya itu ya semua orang bersaudara. Ya Allah punya dosa apa gue sampai punya temen tolol banget ishh," geram Intan yang ingin sekali mencakar wajah Lingka yang menyebalkan itu.

"Ya gue bener kan?" tanya Lingka dengan wajah watadosnya.

"Serah!" ketus Intan.

LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang