28.LINGKARAN-TERTEKAN
Percayalah seseorang pasti pernah mengalami titik terlelah dalam hidupnya. Ketika ada seribu alasan untuk kamu memilih jalan buntu untuk mengakhiri sejuta masalah yang sedang kamu hadapi saat ini,maka kamu hanya perlu satu alasan untuk tidak memilih jalan itu,yaitu karena masih ada orang yang mencintaimu dengan tulus. Jadi lebih baik pikirkan kebahagiaan mereka daripada memikirkan seribu masalah itu.
-Karan Azka Ganesha-🕊🕊🕊
"Assalamualaikum bang." Lingka memasuki rumahnya pukul 7 malam karena pulang sekolah tadi Karan mengajaknya ke tukang pijat.
"Waalaikum salam," sambut Agam dengan wajah selidiknya.
"Dari mana lo?" ketus Agam.
"Tadi Karan bawa gue ke tukang pijat," jujur Lingka berjalan menuju sofa abu-abu yang ada di ruang tengah.
"Ngapain lo ke tukang pijat?"
"Kaki gue bengkak."
"Awas aja kalau lo main ke club atau balapan lagi. Gue pondokin lo sekalian," ancam Agam dengan tatapan tajam.
"Enggak bang. Gue udah tobat kok," ujar Lingka menyatukan tangannya seraya minta ampun.
"Awas kalau lo ulang lagi," peringat Agam lagi.
"Yaudah ya abangku teruwuuu gue mau mandi dulu dadah." Lingka melambaikan tangannya dan berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai 2.
Lingka memasuki kamarnya dan meletakan tasnya di tempatnya kembali. Lalu Lingka berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai mandi,Lingka turun kembali untuk makan malam. Lingka duduk di meja makan dan betapa terkejutnya dia karena tak ada satu pun makanan disana.
"Bii Asihhhh!" teriak Lingka dengan kencangnya.
"Bi Asih gak ada. Dia izin pulang kampung karena ada adiknya bungsunya nikah," sahut Agam yang juga ikut duduk di meja makan.
"Lah terus gue mau makan apa?" keluh Lingka malas.
"Ya terserah lo," singkat Agam santai.
"Lo udah makan emang?" tanya Lingka.
"Udah."
"Ah lo kok tega sama gue. Makan gak bareng-bareng," kesal Lingka memanyunkan bibirnya.
"Yaudah lo tinggal pesen Gofood aja ribet banget." Agam kini beralih menonton televisi daripada meladeni adiknya yang selalu mengeluh. Sebenarnya Lingka itu kapan dewasanya?
Tingg
Bel rumah Lingka berbunyi.
"Dek lo bukain tuh," suruh Agam tak mau diganggu karena film kesukaanya sedang tayang dan Agam tidak mau terlewat satu adegan pun.
Lingka dengan malas berjalan menuju pintu depan dan membukanya.
"Loh Arka? Silahkan masuk," sambut Lingka hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkaran
Teen Fiction-Terimakasih untuk cerita cinta di akhir nyawa- Cerita ini mungkin akan membuka mata kalian dari cara kalian menilai seseorang. Hal paling berat dalam hidup Lingka adalah ketika melihat ayahnya yang masuk rumah sakit jiwa dan ibunya yang malah memil...