24.LINGKARAN-KAMU ADALAH MISTERI
Kamu adalah misteri yang tak pernah bisa aku tebak. Kamu adalah teka-teki yang tidak bisa aku jawab. Kamu adalah rubik yang sangat sulit untuk aku satukan. Kamu adalah labirin yang pintu keluarnya tak akan pernah bisa aku temukan. Intinya kamu adalah segala kesulitan yang tidak bisa aku mudahkan.
-Alingka Azrenia-🕊🕊🕊
"Habis darimana lo bang?" tanya Lingka saat Agam baru pulang jam 5 sore.
"Dari rumah sakit jiwa,nemenin Salma ngebantu ayah buat sembuh," jawab Agam sambil melepas hodienya.
"Yaelah modus ya lo sama mba Salma," goda Lingka sambil mencubit-cubit lengan Agam.
"Lo kalau ngomong suka gak disaring." Agam merangkul adik kesayangannya,ralat Agam malah seperti mencekik Lingka.
"Uhuk..uhukk. lepasin...gue gak bisa napas!" sentak Lingka sambil mencoba melepaskan lengan kekar sang abang dari lehernya.
"Ya maap," kekeh Agam tak berdosa.
"Lo suka sama mba Salma juga gak papa bang. Gue dukung 100 persen serius," ucap Lingka menunjukan jari penunjuk dan jari tengahnya membuat huruf V.
"Terus lo sama Navin gimana?"
"Gimana apanya maksud lo?"
"Bukannya lo suka sama Navin?"
"Bwahahahahaha." Lingka tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya.
"Gue gak suka sama Navin,gue cuma nganggep dia sahabat gue gak lebih. Gue udah suka sama cowok lain." Lingka tersenyum penuh arti.
"Siapa?" tanya Agam penasaran.
"Nanti gue kenalin sama lo." Lingka berlari menuju kamarnya.
Lingka membaringkan tubuhnya. Dia hanya sekedar mengumpulkan niat untuk berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Sudah hampir satu jam Lingka mengumpulkan niat tapi tak terkumpul-kumpul juga. Mau mandi saja ribet banget.
Drrttttt
Ponsel Lingka bergetar menandakan ada panggilan masuk. Wajah lesu Lingka langsung berubah sumringah ketika panggilan yang masuk adalah panggilan dari Karan.
Di telepon
"Hallo."
"Kenapa Ran?"
"Gue jemput lo jam 7 malam."
"Eitss lo mau ngapain?"
"Lo lupa?"
"Ada apa emangnya?"
"Malam ini gue tampil."
"Ouh iya gue lupa hehe. Yaudah gue siap-siap dulu."
"Dandan yang cantik."
Tutt
Karan langsung mematikan teleponnya sepihak membuat Lingka berdecak kesal. Lingka juga ingin berbicara banyak hal dengan Karan,tetapi sikap Karan yang selalu dingin membuat Lingka sedikit sungkan. Tetapi ucapan terakhir Karan sebelum memutuskan teleponnya tadi masih terngiang jelas du telinga Lingka.
'Dandan yang cantik' itu adalah kata-kata manis pertama yang keluar dari mulut seorang Karan Azka Ganesha untuk Alingka Azrenia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkaran
Teen Fiction-Terimakasih untuk cerita cinta di akhir nyawa- Cerita ini mungkin akan membuka mata kalian dari cara kalian menilai seseorang. Hal paling berat dalam hidup Lingka adalah ketika melihat ayahnya yang masuk rumah sakit jiwa dan ibunya yang malah memil...