-pupus(cover hanin dhya)
2.LINGKARAN-TETAP BERJUANG
Sebuah masalah datang bukan untuk dihindari. Melainkan untuk melatih diri kita agar lebih dewasa lagi
🕊🕊🕊
Wuhhhhhh huuuuuuu
Suara teriakan dari sebuah club malam di daerah ibu kota terdengar hingga ke jalan raya. Lingka seperti biasa ikut bersenang-senang di dalamnya,tanpa teman. Lingka hanya seorang diri ketika dirinya pergi ke club dia tidak ingin mengajak temannya pada hal buruk seperti ini. Biar dirinya saja yang hancur. Teman-temannya jangan.
Memakai rok mini dan minum minuman keras dan ikut berjoget ria dengan yang lain diiringi oleh musik dj. Setelah dirasa lelah,Lingka berjalan keluar dari tempat laknat itu dan berniat untuk pulang. Dia berjalan sempoyongan dijalan raya yang sangat sepi sambil sesekali berteriak sampai tertawa. Bukan tertawa bahagia tetapi tertawa miris. Seolah dunianya hancur. Disetiap harinya Lingka selalu saja ada masalah. Dan Lingka benar-benar lelah dengan keadaan ini.
"KENAPA SIHHH HIDUP GUE TUH GINI AMAT. KAPAN GUE BAHAGIA. APA GUE HARUS MATI DULU BIAR SEMUA ORANG PEDULI SAMA GUE. HAHAHAHA." Teriak Lingka di malam dan sunyi ini. Lingka menyebrangi jalan dan dia tidak menyadari ada sebuah mobil yang mengarah padanya. Untungnya mobil itu bisa mengerem dengan tepat. Kalau tidak bisa bisa Lingka sudah ada di UGD saat ini.
Sang pemilik mobil itu keluar dan mendapati seseorang yang hampir dia tabrak. Dia Lingka. Karan,ya karan adalah sang pemilik mobil itu. Dia melihat Lingka dengan tatapan sendu seolah merasa kasihan dengan keadaan Lingka saat ini.
"Karan?" Ujar Lingka sambil mengucek-ucek matanya yang kabur akibat meminum alkohol terlalu banyak. Bahkan untuk berdiri saja dirinya sudah berat.
"Karannn." Ujar Lingka lagi,kini dirinya memeluk cowok itu. Anehnya Karan tidak merasa risih. Karena situasinya Lingka benar-benar kesepian. Saat memeluk Karan tiba-tiba Lingka tidak sadarkan diri.
"Heyyy lo kenapa?" Tanya Karan panik. Dia menepuk-nepuk pipi Lingka berharap Lingka segera sadar. Dengan cepat,Karan membawa Lingka masuk ke dalam mobilnya. Dia berniat mengantarkan Lingka pulang. Tapi... Karan tidak tahu rumah Lingka dimana? Dia mencari identitas Lingka untuk mencari alamatnya. Dan ya akhirnya Karan bisa mengantarkan Lingka pulang.
"Assalamualaikum." Karan mengetuk pintu rumah Lingka yang sepi. Rumah semewah dan semegah ini seperti rumah kosong.
"Waalaikum salam." Seorang wanita paru baya membukakan pintu dan segera menyuruh Karan untuk membaringkan tubuh Lingka di kamarnya yang terletak di lantai dua. Dengan perlahan Karan membaringkan tubuh Lingka diatas ranjang.
"Makasih ya den." Ucap bibi tersenyum sambil mengucapkan terima kasih.
"Iya bi sama-sama." Ujar Karan sambil ikut tersenyum. Dia melihat sekeliling
rumah Lingka yang sangat sepi,bahkan kamar Lingka pun sangat gelap. Ingin rasanya Karan menanyakan perihal ini tapi sepertinya tidak baik mencampuri urusan orang lain kan?"Yaudah bi,Karan pamit ya. Assalamualaikum." Karan memasuki mobilnya dan segera pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan,Karan masih memikirkan Lingka,keluarganya dan segala hal tentang hidup gadis itu.
🕊🕊🕊
Lingka terbangun dari tidurnya. Dia merasa sangat lelah. Dan dia tidak mengerti mengapa tiba-tiba dia sudah berada di kamarnya. Lingka berjalan menuju kamar mandi dan mandi setelah itu ia turun ke bawah untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkaran
Teen Fiction-Terimakasih untuk cerita cinta di akhir nyawa- Cerita ini mungkin akan membuka mata kalian dari cara kalian menilai seseorang. Hal paling berat dalam hidup Lingka adalah ketika melihat ayahnya yang masuk rumah sakit jiwa dan ibunya yang malah memil...