14.Lingkaran-memperbaiki diri

106 14 12
                                    

   -Terlalu sayang(Denda)







14.LINGKARAN-MEMPERBAIKI DIRI



melihatmu yang begitu sempurna membuatku merasa tak pantas bersanding denganmu. Tapi jika di izinkan aku ingin memperbaiki diriku ini. Walaupun nanti aku memang tak akan pernah pantas bersanding denganmu, tetapi setidaknya aku bisa memperkecil jarak ketidakpantasan itu:)

  🕊🕊🕊

M a l a m ini begitu indah dengan bulan sabit dan taburan bintang yang sangat terang menghiasi malam ini. Lingka sekarang tengah berada di kamarnya yang selalu gelap. Setiap malam Lingka tidak pernah menyalakan lampu kamarnya ini. Dia ingin merasakan kegelapannya sendiri dalam sunyi. Tapi entah mengapa malam ini Lingka menyalakan lampunya. Ternyata terang itu lebih baik pikirnya. Lingka duduk termenung di lantai kamarnya sambil menyender di sebuah meja belajar yang sangat jarang ia duduki itu. Lingka teringat dengan percakapannya dengan Karan. Karan sudah mau membuka hatinya untuknya.

"Karan sudah mau membuka hatinya buat gue, tapi gak tau kenapa gue ngerasa gak pantes buat dia. Dia terlalu sempurna buat gue." Lingka berbicara pada dirinya sendiri.

"Tapi kalau Karan saja bisa membuka hatinya buat gue. Seharusnya gue juga bisa menjadi perempuan yang lebih baik lagi buat dia." Lingka tersenyum. Dia memutuskan untuk berubah mulai hari ini. Entah rintangan apa yang akan menyambutnya di kemudian hari. Pasti ada saja godaan ketika kita ingin hijrah bukan? Tapi Lingka sangat optimis kalau dirinya pasti bisa. Lingka yakin itu.

Misi merubah diri, dia mulai dari mengerjakan tugas sekolah sebagai wujud tanggung jawab atas dirinya sendiri. Lingka dengan susah payah mengerjakan tugasnya sendiri kali ini. Biasanya dia dengan mudah tinggal menelpon Nayla dan menyuruhnya mengirimkan jawaban lewat wa,tapi ternyata begini ya rasanya mengerjakan tugas sekolah hasil sendiri.

Malam berganti pagi,gelap bergantikan terangnya matahari pagi yang menghangatkan. Lingka sudah berpakaian seragam rapi dan lengkap. Hari ini dia bertekad untuk tidak terlambat. Dia membawa mobil kesayangannya. Setelah sampai di sekolah,Lingka memarkirkan mobilnya di tempat parkiran sekolah yang cukup luas.

"Neng Lingka tumben gak telat." Ucap mang Damar,Panjaga sekolah yang selalu menjaga gerbang sekolah setiap pagi dan pulang sekolah.

"Iya mang hehe." Lingka bersalaman dengan mang Damar.

"Yaudah neng mangga atuh masuk." Kata mang Damar dengan logat sundanya yang kental.

"Mang Damar udah sarapan?" Tanya Lingka.

"Belum neng." Jawabnya.

"Nih mang,Lingka bawa bekel buat mang Damar aja." Lingka menyerahkan kotak makannya yang berisi nasi goreng itu kepada mang Damar.

"Neng Lingka udah sarapan?" Tanya mang Damar sambil menerima kotak makan berwarna biru muda itu.

"Udah mang. Buat mang Damar aja." Lingka tersenyum tulus.

"Mang Damar jadi gak enak sama neng Lingka. Neng Lingka baik banget sama mamang. Neng Lingka sering banget ngasih mang Damar makanan." Mang Damar mengucapkan terima kasih. Sudah terlalu sering Lingka memberikan makanan padanya.memang Lingka terkenal dengan siswi nakal dan tidak terlalu pintar. Tapi tentang solidaritas Lingka  juaranya.

LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang