4.Lingkaran-anda siapa?

166 28 10
                                    


-Bunda(cover shanna shanon)


4.LINGKARAN-ANDA SIAPA?

Tidak semua yang hilang akan kembali,tidak semua yang sudah rusak bisa diperbaiki kembali. Kalaupun bisa,percayalah hasilnya tidak akan sama lagi.

🕊🕊🕊

Alingka pov

Gue baru aja pulang dari sekolah setelah hari ini gue udah masuk ruang BK 2 kali,pertama gara-gara terlambat dan kedua gara-gara mecahin kaca ruang guru. Udah hampir 50 kali kayaknya gue keluar masuk ruang terlaknat itu,kalau dibilang bosen,gue udah enek. Apalagi setiap masuk ruang BK gue hanya disuruh merubah sikapa gue. Ini hidup gue so kenapa mereka pada repot banget sih. Tapi sesering-seringnya gue masuk ruang BK alhamdulillah gue gak pernah terancam di DO. Hukuman paling parah cuma gue pernah di skors satu minggu,bukannya sedih gue malah seneng bisa rebahan 7 hari kan kapan lagi wkwk.

Gue markirin mobil gue,gue melihat ada mobil lain yang sudah terparkir disana. Gue bingung sebenarnya itu mobil siapa?

Gue buka pintu rumah dan betapa terkejutnya gue saat melihat seorang wanita yang menyambut gue dengan senyum yang membuat hati gue semakin sesak. Dia nyonya Melinda,lebih tepatnya dia adalah nyokap gue.

"Hai sayang." Nyonya Melinda itu langsung memeluk gue. Gue hanya bisa diam mematung tanpa menyambut pelukannya. Gue melepaskan pelukannya karena gue ngerasa gak nyaman.

"Ada apa nyonya Melinda tiba-tiba datang menemui saya?" Tanya gue,gue sengaja pake bahasa yang formal karena menurut gue nyonya Melinda seperti orang asing.

"Masa mau nemuin anak sendiri pake ditanya segala." Dia mencoba tersenyum, tapi didalam hatinya gue bisa tau bahwa dia sedikit tidak enak dengan perkataan yang gue ucapkan.

Gue langsung menaiki tangga meninggalkan dia sendirian disana. Gue gak mau mengemis-ngemis biar dia bisa sama gue lagi. Gue inget banget gimana dia ninggalin gue demi suami barunya yang gak mau nerima gue sebagai anaknya. Dan menurut gue luka itu terlalu dalam untuk disembuhin.

Saat gue selesai mengganti seragam dengan baju santai,tiba-tiba dia masuk ke kamar gue tanpa izin.

"Apakah anda punya etika? Kalau mau masuk kamar orang tuh izin dulu." Gue sedikit menaikan satu oktaf nada bicara gue. Gue tau ini salah dan terkesan sangat tidak sopan.

"Lingka please jangan buat mamah berasa jadi orang asing disini. Mamah tuh ibu kamu,yang melahirkan kamu. Jangan perlakuin mamah kaya gini." Dia meneteskan air mata yang membuat gue sedikit tersentuh dan merasa bersalah. Tapi semua itu tidak membuat gue juga ikut nangis.

"Ibu? Ibu siapa yang anda maksud? Ibu yang rela ninggalin suami dan anaknya yang masih berumur 6 tahun demi laki-laki yang baru dikenalnya satu bulan? Apakah itu yang namanya seorang ibu? Mana ibu yang katanya rela menukar nyawanya demi kebahagian anaknya? Anda hanyalah seorang wanita yang gila harta. Anda rela meninggalkan suami anda demi laki-laki yang lebih kaya dari dia. Anda memang tidak pantas disebut seorang istri apalagi seorang ibu. Haha miris sekali." Gue mencoba menahan air mata ini supaya dia tidak mengira bahwa gue itu lemah.

"Mamah minta maaf Ling, mamah tau mamah salah,mamah juga mengerti jika kamu sangat membenci mamah. Tapi mamah tidak lepas tanggung jawab kan? Mamah masih mencukupi semua kebutuhanmu." Ucapnya. Gue hanya tersenyum miris. Rupanya wanita ini benar-benar gila harta.

"Mungkin anda tidak mengerti bahwa kebutuhan seorang anak bukan hanya sekedar materi." Ucap gue,dia hanya menunduk.

"Iya Lingka mamah minta maaf,mamah mau menebus kesalahan mamah." Kata-katanya begitu sangat manis.

LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang