12.Lingkaran-mulai

110 14 7
                                    

-ku mau dia (Andmesh)



12.LINGKARAN-MULAI




Aku mungkin adalah salah satu orang yang paling munafik di dunia ini. Mau tau alasannya? Alasannya adalah karena aku selalu berbohong dengan mengatakan 'aku baik-baik saja' kepada semua orang padahal aku sedang dalam kondisi yang benar-benar rapuh:")

                           

🕊🕊🕊

P a g i  ini setelah upacara bendera yang berjalan hampir satu jam itu,Lingka memutuskan untuk kembali ke kelas.

"Ling,lo mau nitip apa nih. Kita mau ke kantin?" Tanya Nayla sambil mengelap keringatnya dengan tisu.

"Air mineral aja deh." Jawab Lingka.

"Oh oke."

Lingka kembali melangkahkan kakinya menuju kelas. Sepanjang perjalanan menuju kelas banyak siswa yang menyapa Lingka. Memang mayoritas semua murid laki-laki adalah teman Lingka.

"Bara." Panggil Lingka saat berpapasan dengan Bara.

"Apaan?" Tanya Bara dengan santai. Semenjak Karan selalu dikejar-kejar oleh Lingka,Bara jadi tidak terlalu takut lagi dengan Lingka. Alasannya karena ada Karan.

"Karan ada di kelas?" Tanya Lingka.

"Ada kayaknya sih."

"Lo jangan kayaknya kayaknya dong,gue butuh kepastian."

"Eh buset gue sih owh aja."

"Cepet berita tau barbar."

"Nama gue Bara bukan barbar."

"Terserah lo."

"Noh Karan." Tunjuk Bara saat Karan tiba-tiba muncul dari arah kantin dengan membawa air mineral.

"Karan!" Panggil Bara siempunya nama pun menghampiri mereka berdua dengan wajah datar.

"Ini bini lo nyariin." Ucap Bara.

"Ahh barbar tau aja." Ujar Lingka sambil memukul lengan Bara yang membuat pria itu sedikit meringis.

"Lo kok jahat banget sama gue." Bara memegang lengannya yang pasti sudah membiru.

"Eh gue tadi gak sengaja elah." Santai Lingka.

"Lo gak sengaja aja pukulanlo kayak gini. Apalagi kalau lo sengaja mukul. Otw masuk ICU.

"Lebay lo." Kekeh Lingka.

Bara meninggalkan Lingka dan Karan. Sepertinya dia mau ke UKS untuk mengecek lengannya yang katanya tidak sengaja dipukul oleh Lingka. Huhh benar-benar menyebalkan.

"Lo mau latian main pianonya kapan?" Tanya Lingka memulai pembicaraan. Mana mungkin seorang Karan Azka Ganesha mengajaknya berbicara duluan jika tidak ada yang penting.

LingkaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang