32.LINGKARAN-SALAH PAHAM
Kamu tau apa yang lebih menyakitkan dari pada tertusuk benda tajam? Ketika kamu difitnah dan di adu domba
-Alingka Azrenia-🕊🕊🕊
Lingka berjalan dengan tenang menuju ruang makan. Disana Agam terlihat sudah sangat rapih pagi ini.
"Selamat pagi bang," sapa Lingka yang langsung duduk di kursi makan tersebut.
"Pagi juga dek," sambutnya hangat. Dia memakai sepatunya.
"Lo masih pagi banget mau kemana?" tanya Lingka memakan roti selainya.
"Gue buru-buru nih mau ada meeting." Agam memang terlihat sangat buru-buru.
"Oh iya dek. Ini uang buat bayar sekolah lo." Agam menyerahkan uang 4 juta rupiah pada Lingka.
"Tapi ini kebanyakan bang. Kan uang sekolah gue cuma 2 juta." Lingka seraya menyerahkan uang 2 juta lagi pada Agam.
"Udah lo ambil aja buat jajan." Agam mengelus puncak kepala adik kesayangannya. Jika bukan buat Lingka,buat siapa lagi dia bekerja bukan?
"Makasih abangku tersayang." Lingka memeluk Agam dan Agam menyambut kembali pelukan Lingka.
"Yaudah gue berangkat dulu ya. Btw mobil gue udah keluar dari bengkel. Jadi lo bisa bawa mobil lo lagi. Makasih ya lo udah minjemin mobil lo selama ini," ujar Agam.
"Yoi bang," sahut Lingka.
Agam mengambil kunci mobilnya dan berangka ke kantor sedangkan Lingka masih memakan roti selainya.
Setelah dirasa kenyang,Lingka juga mengambil kunci mobilnya dan berangkat ke sekolah.
Sesampainya dia di area parkir sekolah,dia langsung berjalan menuju ruang tata usaha atau TU untuk bayar uang sekolahnya karena minggu depan dia sudah harus melaksanakan ujian tengah semester. Doain ya.
Lingka berhenti di pintu ruang TU ketika melihat Nando juga ada disana. Nando sepertinya sedang berselisih dengan ibu Agni,petugas TU yang sudah bekerja lama di SMA Pandhu ini.
"Bu ini saya cuma bawa uang 2 juta buat adik saya ya bu." Nando menyerahkan uang itu pada bu Agni.
Nando punya adik?
"Terus uang sekolah kamu gimana?" tanya bu Agni.
"Nanti saya usahain bu. Yang penting uang sekolah adik saya udah lunas," ucapnya.
Saat Lingka sedang asik memperhatikan Nando dan bu Agni,tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.
Plak
"Ishh Navin lo ganggu deh," bisik Lingka dengan raut wajah kesal karena Navin ini selalu saja menggangunya.
"Lo nguping ya," tuduh Navin dengan sangat tepat.
"Udah lo diem aja!" kesal Lingka.
"Yaudah ya bu Nando pamit ke kelas dulu. Assalamualaikum," pamit Nando dengan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lingkaran
Teen Fiction-Terimakasih untuk cerita cinta di akhir nyawa- Cerita ini mungkin akan membuka mata kalian dari cara kalian menilai seseorang. Hal paling berat dalam hidup Lingka adalah ketika melihat ayahnya yang masuk rumah sakit jiwa dan ibunya yang malah memil...