Tujuh

74 7 0
                                    

"Ayo, pulang bareng gue" ucap orang itu pada Sea. Sea melihat orang itu dan diam sebentar, "kok dia ada di sini?" Gumam Sea dalam hati.

"Enggak usah, makasih." Jawab Sea dan mengalihkan pandangannya dari orang itu.

"Mau nunggu angkot sampe kapan? Emang gak laper?" Tanya orang itu dengan nada menggoda.

"Enggaak" jawab Sea seraya menggelengkan kepalanya.

Kruk kruk

Bunyi suara perut yang bisa didengar oleh Sea dan orang itu berasal dari perut Sea. Sea memegang perutnya dan berusaha menahan malu.

"Jadi? Mau pulang gak?" Tanya orang itu lagi. Sea cuma diam, tidak menjawab pertanyaan orang itu.

"Ya?" Panggil orang itu karena Sea tak kunjung bersuara.

Sea menatap ke arah orang itu dan masih memegang perutnya. Sea menelan ludahnya dan menghembuskan nafasnya.

"Bim, makan dulu ya" ucap Sea menatap orang itu dengan raut wajah yang masih biasa saja. Ya, orang itu adalah Bima.

Bima tersenyum, "yaudah naik, gue tau tempat makan yang makanannya paling enak" ucap Bima yang masih tersenyum. Sea hanya mengangguk dan langsung naik ke atas motor Bima.

Bima menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Dia tidak ingin cepat sampai, karena sekarang dia sedang berdua dengan Sea. Menurutnya, ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.

Bima menghentikan dan memarkirkan motornya. Mereka sudah sampai di warung makan pinggir jalan. Bima turun dari motor yang diikutin Sea. Sea masih diam di tempatnya.

"Ayo, Ya. Katanya mau makan" ucap Bima menatap Sea.

Sea menatap Bima sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi. Dia masih diam di tempatnya mengamati warung yang berada di depannya.

"Ck, udah, ayo" ucap Bima menggenggam tangan Sea dan menariknya masuk ke warung itu.

Bima dan Sea sudah berada di dalam warung makan dan sudah mengambil tempat duduk dengan posisi Bima dan Sea duduk berhadap hadapan, bayangin aja sendiri.

"Mau makan apa?" Tanya Bima menawarkan ke Sea.

"Terserah, apa aja" jawab Sea yang masih dengan wajah datarnya.

"Oke" ucap Bima yang lalu berdiri memesan makanan. Setelah memesan, Bima kembali ke tempat duduknya dan menatap Sea.

"Tau nggak, kenapa gue ajak makan nya di sini?" Tanya Bima pada Sea yang fokus memainkan ponselnya.

Sea mengangkat kepalanya menatap Bima, lalu menggelengkan kepalanya. "Enggak" jawab Sea yang lalu melihat ponselnya lagi.

"Soalnya kit—" ucapan Bima terhenti

"Permisi, ini makanannya" ucap penjual itu yang sedang meletakkan makanan Bima dan Sea di meja.

"Makasih, bang" ucap Sea ramah pada orang itu seraya tersenyum.

Sea mematikan ponselnya dan langsung menarik makanannya.

"Mau dilanjut nggak?" Tanya Bima yang juga menarik makanannya.

Sea menatap Bima dan mengerutkan keningnya, "apanya?" Tanya Sea bingung.

"Tadi kan gue lagi cerita, Ya. Trus dipotong sama si abangnya" ucap Bima sambil melihat ke arah orang yang tadi memberikan makanan mereka.

"Oh, yaudah" jawab Sea singkat dan kembali menatap makanannya lalu memakannya.

"Gue ngajak lo makan di sini karena gue kangen. Kan dulu kita sering makan di sini kalo pulang sekolah. Pas masih pake gerobak, sebelum jadi warung gini. Inget gak?" Ucap Bima menjelaskan ke Sea yang sedang fokus memakan makanannya.

Sea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang