"Sea"
"Iya, Bim?"
Bima menggenggam tangan Sea hingga membuat pipi Sea memerah.
"Gue minta maaf, Ya, masalah dulu. Sumpah, gue gak maksud buat ninggalin lo atau buat lo kecewa. Gue salah, Ya. Gue nyesel, banget." Bima menghentikan ucapannya sebentar dan menunduk.
"Gatau kenapa, dulu gue gak suka main terus sama lo. Setiap hari ketemu lo. Gue bosen, lo bawel banget. Tapi sekarang gue sadar, lo itu penting banget buat gue, Ya. Pliss, maafin gue ya." Lanjut Bima menarik tangan Sea yang digenggamnya untuk ditempelkan ke dahinya.
Sea menarik tangannya dari genggaman tangan Bima lalu berdiri mengalihkan pandangannya dari Bima.
"Udah mau maghrib, Bim. Gue mau mandi." Ucap Sea yang langsung pergi ke kamarnya meninggalkan Bima tanpa melihat ke arah Bima lagi.
Bima hanya menghela nafasnya dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Tiba-tiba ada seseorang yang memegang dan mengelus pundaknya.
"Sabar, usaha terus, jangan nyerah. Pasti bisa." Ucap Wulan memberi Bima semangat
Bima menatap Wulan sebentar lalu mengalihkan pandangannya seraya mengangguk.
"Iyaa, tan. Bima percaya, Sea pasti maafin Bima." Ucap Bima tersenyum, "yaudah tan, Bima pulang dulu. Assalamualaikum." Lanjut Bima menyalalami Wulan lalu pulang ke rumahnya.
———
"Serius lo, Ya? Dia bilang gitu, sambil megang tangan lo?"
"Iyaa, Al. Gue tuh sampe bingung mau jawab apa, yaudah gue tinggal aja."
"What? Lo tinggal? Gila ya lo."
"Kenapa sih?"
"Aduh, gini ya, Sea. Dia tuh udah tulus banget kalo kayagitu. Kasih kesempatan lah, Ya."
"Gue gak yakin, Al. Masih takut."
"Terserah lo deh, gue mau tidur. Bye."
Tutt tutt
Sambungan telfon terputus. Ya, Sea baru saja telfonan dengan Alexa. Sea memang sering curhat dengan Alexa, hanya Alexa. Karena menurutnya, Alexa itu pendengar yang baik.
"Yee, main matiin aja. Orang belum selesai juga." Sea menggerutu dan masih mengotak atik ponselnya.
Sea diam sebentar dan memikirkan ucapan Alexa di telfon tadi. "Dia tuh udah tulus banget kalo kayagitu. Kasih kesempatan lah".
"Bener juga sih kata Alexa. Hampir 6 tahun gue diemin Bima, kasian juga." Gumam Sea.
Sea membuka ponselnya dan mencari kontak Bima. Dia ingin menelfon Bima tetapi dia ingat ucapan Bima tadi sore. "Lagian rumah kita depan-depanan kali, kalo ada yang gampang ngapain ngobrol lewat telfon, ngabis ngabisin pulsa dan kuota itu mah".
"Iya juga ya, yaudah lah ke rumahnya aja sekalian silaturahmi. Lagian masih jam lapan juga." Ucap Sea yang langsung keluar kamarnya.
Sesampainya di ruang tv, Sea mendapati Mama dan Abangnya yang sedang asik menonton.
"Mah, Sea ke luar sebentar ya." Ucap Sea yang masih berdiri di sebelah sofa tempat Mama dan Abangnya duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sea [COMPLETED]
Teen FictionTentang sepasang sahabat yang sudah saling mengenal sejak kecil karena orang tua mereka bersahabat sejak SMP. Chelsea Amanda dan Aditya Bima Nugraha. Hubungan mereka sangat baik, sampai akhirnya Bima membuat masalah yang mengakibatkan Sea kecewa. T...