Sea [COMPLETED]

Duapuluh Lima

Happy reading! <3

🌹

"Nih, Bim. Lauknya ambil sendiri ya" ucap Sea sambil memberikan piring yang sudah ada nasi di atasnya pada Bima.

Kini mereka sudah berada di meja makan setelah Sea selesai menyiapkan semua makanannya.

"Gue gak diambilin?" Tanya Rian sambil menyodorkan piring ke Sea.

"Minta ambilin aja sama Ara" ucap Sea kesal .

"Terus aja terus" ucap Rian yang juga kesal.

"Udah, udah. Di depan makanan itu gak boleh berantem loh" ucap Mama Sea melerai perdebatan kakak beradik itu.

"Ohiya, Bim. Itu ceritanya gimana sih kok bisa kena begal gitu?" Tanya Rian lalu menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Iyaa, tante kaget loh tadi waktu Sea cerita kamu kena begal" sambung Mama Sea.

"Ya, namanya jalanan sepi ya. Bima bawa motor kan sendiri, Tante" jawab Bima lalu menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Kan jalanan sepi, trus yang nolongin siapa?" Tanya Sea tiba-tiba.

Uhuk uhuk!

"Minum dulu minum" ucap Sea panik sambil memberi air putih pada Bima.

"Pelan-pelan makan-nya, Bim" ucap Rian sambil menepuk-nepuk pundak Bima.

"Kenapa sih sampe kesedak gitu?" Tanya Sea bingung.

"Gak tau nih, tiba-tiba aja" ucap Bima yang masih batuk-batuk kecil.

"Yaudah selesaiin dulu makan-nya, baru nanti ngobrol, ya" ucap Mama Sea.

Setelah selesai makan, Rian, Bima dan Sea duduk di ruang tv. Dengan posisi Bima berada di tengah-tengah kakak beradik yang sedang tidak akur.

"Ini daripada diem-dieman, mending main PS, yuk" ucap Bima yang memecahkan keheningan sambil tersenyum cengengesan.

"Yuk!" Ucap Rian dan Sea bersamaan.

Keduanya saling bertatapan dengan tatapan yang tajam lalu saling buang muka. Bima yang berada di tengah-tengah dua orang itu bingung lalu menghela nafasnya.

"Yaudah, yuk" Ajak Bima lagi.

"Males" ucap Rian dan Sea bersamaan, lagi.

Keduanya saling bertatapan lagi dengan tatapan yang masih tajam. Sea menghela nafasnya lalu dia berdiri menarik Bima keluar dari rumah.

"Udah dong, masa sama Abang sendiri ribut" ucap Bima menenangkan Sea.

Kini mereka berdua berada di teras rumah Sea. Dengan wajah Sea yang penuh kekesalan dan Bima yang kebingungan.

"Kamu bisa bilang gitu karna kamu anak tunggal" ucap Sea tanpa menatap Bima.

"Masa sih? Padahal aku pengen loh punya saudara kandung" ucap Bima memajukan wajahnya.

"Yaudah itu Bang Rian buat kamu aja" ucap Sea yang masih tidak menatap Bima.

"Yakin? Nanti kamu kangen loh" goda Bima.

"Sama siapa?"

"Aku" ucapan Bima membuat Sea menoleh ke arahnya dengan tatapan tajam.

"Ya sama Bang Rian lah. Kalo sama aku kan kangennya tiap hari" lanjut Bima sambil menaikkan kedua alisnya.

"Ngomong kayagitu lagi aku buang kamu ke laut" ucap Sea yang sudah memalingkan wajahnya dari Bima.

"Eh, iya. Weekend ini kita liburan yuk. Ngerefresh otak sebelum ujian" ajak Bima.