Sore sudah semakin hilang, Bima dan Sea telah selesai berbincang-bincang dan bersenang-senang. Masalah mereka sudah selesai sekarang.
"Kamu mau langsung ikut ke rumah aku, atau gimana?" Tanya Sea pada Bima yang kini sudah ada di ruang tamu Bima.
"Ikut aja, sekalian bantuin. Tapi aku mandi dulu bentar ya, bau nih." Ucap Bima seraya tertawa kecil.
"Pantesan daritadi aku nyium bau bau apa gitu, kamu rupanya belum mandi." Cela Sea ditambah tertawa kecil.
"Kaya udah mandi aja bocil." Ucap Bima sambil menoyor kening Sea.
"Ih jahat main toyor toyor aja, mandi sana." Ucap Sea sambil mendorong Bima.
Setelah Bima pergi untuk mandi, Sea melihat foto-foto yang terpajang di dinding ruang tamu rumah Bima. Banyak foto kecil Bima dan foto keluarganya.
"Sea." Panggil Mama Bima yang datang dari dapur.
"Eh, Tante." Ucap Sea sambil tersenyum.
"Bimanya kemana?"
"Lagi mandi, Tante. Bima diundang Mama makan malem di rumah aku, ada tamu mau dateng kata Mama. Tante mau ikut?" Tanya Sea yang masih dengan senyumannya.
"Ohh, gak usah sayang, Tante masih mau bikin kue. Diwakilin sama Bima aja yaa." Ucap Mama Bima yang dijawab anggukan dan senyuman dari Sea.
"Oh iya Tante, Sea mau nanya. Kamar yang dulu tempat untuk aku sama Bima main masih ada nggak, Tan?" Tanya Sea
"Masih, sekarang dipakai Bima untuk main musik sama dia. Foto-foto kamu juga masih ada di situ kayanya." Ucap Mama Bima sambil senyum-senyum.
"Boleh Sea liat, Tante?" Tanya Sea
"Boleh sayang, ayo Tante anter."
Sea dibawa oleh Mama Bima ke kamar yang dulu menjadi tempat bermain Sea dengan Bima, lalu sekarang menjadi tempat Bima bermain musik.
Kamarnya ada di lantai atas, tidak jauh dari kamar Bima. Di depan pintunya terdapat tempelan kertas yang bertuliskan "Tempat Bersemedi", yang ditulis Bima saat pertama kali masuk SMA, mata Mamanya.
Tentu saja Sea tertawa membacanya.
"Aneh emang si Bima, maklum ya." Ucap Mama Bima seraya tertawa kecil.
"Iyaa, Tante. Udah maklum." Jawab Sea yang juga ikut tertawa.
Pintu dibuka. Bisa dilihat dari ambang pintu kamar, gitar yang tersandar di dinding, sebuah sofa, buku-buku yang tersusun rapih di sebuah rak, dan ... beberapa foto perempuan dan laki-laki dari kecil hingga remaja.
"Heh, ngapain?"
Sea dan Mama Bima membalikkan badan, sedikit terkejut karena Bima mengagetkan mereka.
"Sea mau liat liat, kangen katanya." Ucap Mama Bima menggoda Sea seraya tersenyum.
"Ah, Tante." Jawab Sea seraya tersenyum malu lalu menundukkan kepalanya.
"Ah udah udah, awas." Ucap Bima lalu menghampiri kamar tadi lalu menutup pintunya. Sementara itu Sea dan Mama Bima cuman terdiam melihat Bima menutup pintunya.
"Udah, yuk ke rumah kamu." Ucap Bima sambil mengangguk sekali pada Sea, namun tidak diberikan reaksi atau jawaban dari Sea.
"Udah ayok. Bima ke rumah Sea ya, Ma. Assalamualaikum." Pamit Bima pada Mamanya, tak lupa mencium tangan Mamanya.
Lalu Bima menarik Sea untuk turun dan keluar dari rumahnya. Reaksi Sea? Cuman terdiam dan melongo. Sebentar melihat tangannya yang digenggam Bima, sebentar melihat wajah Bima. Sampai Sea nggak sadar kalo mereka udah sampai di depan rumahnya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sea [COMPLETED]
Teen FictionTentang sepasang sahabat yang sudah saling mengenal sejak kecil karena orang tua mereka bersahabat sejak SMP. Chelsea Amanda dan Aditya Bima Nugraha. Hubungan mereka sangat baik, sampai akhirnya Bima membuat masalah yang mengakibatkan Sea kecewa. T...