Tujuhbelas

49 5 0
                                    

"Iqbal sialan."

Bintang mem-foto surat itu dan dikirimnya pada seseorang. Setelah mengirimkan foto itu, Bintang mendapatkan telfon dari seseorang. Tanpa menunggu lama, Bintang langsung mengangkatnya.

"..."

"Iyaa."

"..."

"Dapet di lantai kelas."

"..."

"Mungkin. Yaudah ntar gue yang nanya."

"..."

"Oh, yaudah."

"..."

"Oke."

Panggilan telepon terputus. Bintang baru saja mendapatkan telepon dari Bima. Ya, dia tadi mengirimkan foto surat itu pada Bima.

🌹

Bima baru saja sampai di panti asuhan, tempat biasa yang sering dia kunjungi kapan pun dia ingin. Sebelum memasuki panti asuhan itu, Bima mendapatkan satu pesan, tanpa tunggu panjang, dia langsung membukanya.

"Shit!" Satu kata keluar dari mulut Bima setelah membaca pesan yang baru masuk itu.

Bima mengetikkan sesuatu di ponselnya lalu menempelkan di telinganya.

"Itu surat yang tadi lo baca?"

"..."

"Lo dapet di mana?"

"..."

"Suratnya dari Sea kan?"

"..."

"Gak usah, gue aja."

"..."

"Thanks."

"..."

Sambungan telepon terputus. Bima baru saja menelpon Bintang. Bima berjalan memasuki panti asuhan itu. Dia mendapati anak-anak panti yang biasa ditemuinya sedang bersama salah satu penjaga panti.

"Itu Bang Bima, yeayy!!" Ucap salah satu anak panti setelah melihat kedatangan Bima, lalu bersorak diikuti anak-anak yang lain.

Bima menghampiri gerombolan anak-anak itu lalu berlutut di tengah-tengahnya.

"Adek-adek, hari ini Bang Bima gak bisa main sama kalian nih." Ucap Bima dengan ekspresi sedihnya.

"Yahh, emangnya kenapa, Bang?" Tanya salah satu anak panti.

"Bang Bima lagi ada tugas sekolah, harus dikerjain. Gapapa ya?"

Anak-anak itu hanya diam lalu saling menatap satu sama lain.

"Gini deh, nanti hadiah yang aku janjiin ke kalian aku tambah, gimana?" Tanya Bima lagi seraya tersenyum sumringah.

"Okayy!" Ucap anak-anak itu serentak sambil bersorak kegirangan.

Bima lalu pergi menjauh dari panti dan membawa motornya dengan kecepatan sedang.

Bima sampai di depan rumahnya dan rumah Sea. Dia menatap ke rumah Sea sebentar, tepatnya ke jendela kamar Sea. Bima turun dari motornya dan berjalan ke arah rumah Sea.

Sea [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang