Kata orang, Kafka itu perfect boyfriend. Ganteng, pintar, baik, dan yang paling penting: dia sayang banget sama Ata.
Sementara bagi Ata, Kafka cuma laki-laki random yang tiap hari bikin Ata pusing sama kelakuannya. Ya, meskipun sesekali bikin senyum...
Dari kemarin lusa, Kafka kena flu, komplit sama demamnya. Jadi mereka nggak ngelanjutin liburan keliling Seoul dan ngabisin dua hari—sisa liburan mereka—di kamar hotel. Kayaknya suhu di Seoul makin rendah, sampai berhasil bikin Kafka kena flu berat padahal cowok itu nggak gampang sakit dan tahan banget sama udara dingin.
Awalnya Kafka pengen tetep datengin tempat-tempat yang udah mereka rencanain bareng. Tapi Ata mana tega lihat pacarnya yang lemes dan nggak berhenti bersin itu nyetir mobil. Jangankan nyetir, keluar dari selimut selama dua hari ini, dia nggak kuat.
Di hari ketiga, yang berarti hari terakhir mereka di Seoul, demam Kafka udah turun. Meskipun masih bersin-bersin dan batuk, kondisinya udah lebih baik dari dua hari yang lalu.
Tapi Ata yang masih super khawatir sama kondisi pacarnya, mastiin Kafka tetep hangat selama mereka perjalanan ke bandara. Mereka nggak nunda buat pulang ke Indonesia karena udah pesen tiket dan nggak bisa dicancel seenaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tengah cuaca Seoul yang masih ekstrem, Ata makein Kafka baju hangat berlapis-lapis plus masker supaya udara dingin nggak langsung kena hidungnya dan bikin bersin terus-terusan. Dari itu semua, Ata seneng banget karena cowoknya nurut dan nggak ngeluh. Antara badannya yang masih kerasa meriang, atau nggak pengen bikin Ata khawatir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Meskipun Kafka terus-terusan minta maaf ke Ata karena waktu liburan mereka kepotong, Ata tetep seneng banget. Bisa liburan ke Korea—salah satu negara favoritnya—aja rasanya udah pengen bilang terima kasih terus ke Kafka. Bagi Ata, kesehatan Kafka yang paling penting. Cowok itu udah kerja keras selama setahun, dan liburan tahun baru mereka yang super nyenengin ini jelas udah bikin Ata bersyukur banget. Kafka emang nggak pernah gagal bikin Ata bahagia dengan caranya sendiri.
