➖ New Doggie

1.7K 187 1
                                    

Namanya Mansur. Anak anjing punya temen Kafka yang Ata nggak begitu kenali. Karena tau Kafka penyayang binatang, apalagi kalau itu anak anjing, alhasil temennya ini nitipin peliharaannya ke Kafka. Katanya sih, sementara. Sampai masalahnya kelar dan bisa fokus ngurusin Mansur. Tapi temen Kafka itu nggak bilang kapan bakal jemput peliharaannya.

Kafka kelihatan seneng-seneng aja. Nggak keberatan meskipun harus nambah jatah makanan anjing dan perawatan segala macemnya. Apalagi si Mansur ini gampang akrab sama orang dan tempat baru. Nggak kayak Vivi yang kerjaannya makan-tidur. Mansur juga aktif banget. Dan bonusnya, Ata jadi kebagian diuselin Mansur tiap mampir ke apartemen Kafka.

Kayak sore ini. Ata baru pulang dari kampus. Dia sengaja langsung mampir karena udah mandi siang dan kelasnya hari ini cuma setengah hari. Jadi dia masih wangi dan cukup paripurna di depan Kafka. Ya meskipun Kafka juga udah lihat muka bangun tidurnya yang jelek dan berminyak semuka-muka, tapi Ata tetep pengen kelihatan paripurna di depan Kafka selagi dia bisa.

Waktu Kafka bukain dia pintu, Mansur langsung lari ke dia dan jinjit-jinjit. Tanda minta digendong.

"Kalau masalah temen kamu udah kelar, si Mansur nggak bakal di sini lagi, ya?"

Kafka yang lagi ngelusin punggung Vivi—anak anjing yang lagi males-malesan di sofa, spontan noleh ke Ata.

"Iya, kayak janji dia diawal nitipin Mansur."

Ata nggak bisa nahan diri buat nggak cemberut. Matanya langsung ngelihatin Mansur yang lari-larian muterin sofa.

"Dia mau nggak, ya, kira-kira?"

"Pasti mau, Yang. Rumahnya kan bukan di sini. Kenapa sih?"

"Aku udah cocok sama dia. Baru ketemu beberapa kali aja, Mansur udah betah main sama aku. Beda sama Vivi. Kita udah pacaran lama, Vivi masih nggak mau ngakuin aku sebagai pacar tuannya."

Kafka spontan ketawa. "Bukannya kalian udah mulai akrab juga? Biasanya Vivi langsung minta dipangku kalau kamu dateng, takut banget aku direbut. Sekarang udah nggak, kan?"

"Ya ... tetep aja, Kaaaaaf. Dia nggak tertarik kalau aku dateng, nggak minta gendong kayak Mansur."

"Besok, pas kamu dateng lagi ke sini, aku bakal ajarin dia buat manja ke kamu juga," katanya, lalu nyuri satu kecupan di pipi Ata. "Tuh lihat, dia tau aku nyium kamu tapi tetep kalem."

Ata nggak protes lagi dan nangkep Mansur yang nggak kelihatan capek sama sekali setelah lari-larian entah berapa kali. Kafka ikutan duduk di karpet waktu Ata dudukin Mansur di atas meja.

"Udah, ya, kamu jangan lari-lari mulu. Ntar laper lagi, Daddy Kafka capek ngasih kamu makan."

Kafka senyum-senyum doang dan nyiumin punggung Mansur gemes. Ata ikutan nyiumin si Mansur. Terus, dia noleh ke Vivi yang masih goleran di sofa. Mukanya kelihatan pengen disayang juga, jadi Ata pindah posisi di depan Vivi.

 Mukanya kelihatan pengen disayang juga, jadi Ata pindah posisi di depan Vivi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau dicium juga?" tanya Ata sambil ketawa-ketawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu mau dicium juga?" tanya Ata sambil ketawa-ketawa.

Vivi nggak ngerespon. Tapi nggak nolak waktu Ata ngusapin kepalanya. Jadi Ata nggak ragu buat cium Vivi berkali-kali.

Spontan, dia teriak ke Kafka, "Kaaaaf, Vivi nggak nolak aku cium-cium! Seneng bangeeeet!"

***

Boyfriend ✔ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang