➖ Meeting

2.3K 234 3
                                    

Hari ini Ata nemenin Kafka meeting bareng klien dan temen satu teamnya. Kafka bahkan udah request ke Ata buat ngosongin jadwal, karena pacarnya itu tau kalau Ata udah nggak ada kegiatan lagi setelah semua UASnya selesai.

Selama Kafka dapet job, meeting dimana-mana, cowok itu nggak pernah sekalipun ngajak Ata. Apalagi Ata juga udah diburu-buru sama deadline pengumpulan proposal.

"Kemarin klienku pengen ngenalin aku sama anaknya, dan nggak percaya waktu aku bilang kalau aku udah punya pacar. Kayaknya kamu invisible banget dimata orang-orang. Makanya mulai sekarang aku pengen nunjukin kalau dibalik aku yang sekarang, jelas udah ada perempuan yang ngebentuk aku. And it's you, Taa," katanya waktu Ata nanya kenapa kali ini dia getol banget buat minta Ata ikut.

Ata udah bilang ini berkali-kali. Tapi emang pacarnya itu super manis dan jago bikin Ata blushing. Apalagi lihat pacarnya yang hari ini kelihatan ganteng banget. Padahal cuma pakai kaus sama jas. Outfit andalannya tiap ada meeting formal.

Ata yang nunggu di depan ruang rapat dengan sekat dinding kaca jadi bisa leluasa mandangin Kafka. Pemandangan Kafka yang kelihatan serius waktu ngomong, sambil sesekali ngebantu Mas Rangga—seniornya—ngejelasin hasil desain mereka dengan corat-coret di whiteboard benar-benar menakjubkan. Ata rasanya seneng banget karena Kafka bikin Ata masuk ke dalam dunianya. Sebuah kesempatan yang nggak akan pernah Ata sia-siakan.

Ata nggak bisa nahan senyumnya bahkan ketika Mbak Tika—pacar Mas Rangga yang hari ini juga ikut nemenin meeting—geleng-geleng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ata nggak bisa nahan senyumnya bahkan ketika Mbak Tika—pacar Mas Rangga yang hari ini juga ikut nemenin meeting—geleng-geleng.

"Kalian berdua kayak pasangan baru aja. Harmonis banget. Sampai kadang Mas Rangga iri karena kamu sama Kafka kelihatan akur terus."

Ata senyum denger hal itu. "Kita sama aja kayak pasangan lain, Mbak. Kafka juga kadang bikin sebel, tapi sebisa mungkin kita nggak saling tunjuk kalau lagi tengkar. Kafka juga nggak jarang ngalah karena dia nggak pengen nyakitin aku."

"Semoga kalian langgeng. Aku seneng banget lihat interaksi kalian. Apalagi lihat Kafka yang apa-apa selalu kamu. Mungkin banyak yang bilang kalau Kafka bucin. Tapi aku pikir, kamu pantas dapet apa yang Kafka kasih buat kamu. Kalian pantas untuk satu sama lain."

Ata senyum lagi. Bener-bener terharu karena banyak yang mengharapkan dan mendoakan hubungan mereka.

Lagi, Ata lihat ke arah Kafka . Pacarnya itu masih kelihatan pusing. Bahkan kerutan di dahinya makin banyak. Tanda bahwa keadaan di dalam ruangan mulai menunjukkan ketegangan. Bahkan Kafka sampai mijit pelipisnya dan mainan hpnya sebentar. Entah untuk apa, dan bikin Ata inisiatif buat nyemangatin pacarnya.

 Entah untuk apa, dan bikin Ata inisiatif buat nyemangatin pacarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Kafka: You can do it, Dear. Semangat ya. I love you. Dan jangan lupa senyum.

Spontan, senyum Kafka terbit. Nggak sampai tiga puluh detik, balasan chat dari Kafka masuk ke HP Ata.

 Nggak sampai tiga puluh detik, balasan chat dari Kafka masuk ke HP Ata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From Kafka: Thank you, Taa. I love you the most.

***

Boyfriend ✔ #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang