Nico memasuki rumahnya, ia baru saja mengantarkan Ocy pulang. ia langsung pergi ke ruang kerja sang papa untuk menanyakan prihal itu.
Toktoktok...
Terdengar jawaban dari dalam. Nico pun masuk dan duduk di kursi yang terletak di seberang meja kerja papanya.
"Gimana tadi pa?" Tanya Nico penasaran.
"Kamu tau? Ibu tirinya minta imbalan. Memang wanita tak punya hati, Papa seperti habis beli anak orang." Alex terlihat geram.
"Dia minta berapa?" Nico terlihat sangat penasaran.
"Yah, intinya cukup menguras kantong papa. Papa juga udah ngurus semuanya, Minggu depan mungkin Ocy bisa tinggal di sini."
"Makasih pa." Nico tersenyum lalu pergi ke kamarnya.
***
Sudah seminggu berlalu, dan malam nanti Ocy Adelin akan menjadi istri sah dari seorang Nicholas Oswyn.
Acaranya berjalan sangat lancar, dan selesai pukul dua belas malam. Sekarang Ocy berada di kamar Nico, sendirian. Karena Nico sedang bertemu dengan papanya, membicarakan perusahaan yang akan di pegang oleh Nico.
Ocy pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri dan mengganti pakaian. Sebenarnya Ocy tidak mengerti dengan semua ini, dia baru berusia 18 tahun, dan tiba-tiba saja menikah dengan pria berusia 24 tahun yang sekarang sudah menjadi suami sah nya.
Ocy hanya menurut saja, dia merasa tidak ada hak untuk menolak dan membantah.
Sudah pukul satu malam, Ocy masih belum mengantuk, ia memutuskan untuk menyimpuni pakaiannya ke dalam lemari yang sengaja di kosongkan oleh Nico. Sekarang Ocy merasa lapar, karena sedari pagi ia belum makan.
Ocy pergi ke dapur mencari makanan yang bisa ia makan. tapi nihil, tidak ada makanan di sana. ia membuka kulkas, Untung saja ada bahan mentah yang bisa di masak. Ocy memasak secukupnya, setidaknya cukup untuk dirinya.
Beberapa menit kemudian masakannya jadi, ia menaruhnya di meja makan dan memakannya, belum sempat ia menyuapkan makanan ke mulutnya, ia di kagetkan dengan suara yang sangat familiar.
"Kamu belum tidur?" Nico kaget ketika masuk ke kamar tidak mendapati Ocy di sana, ia pun mencari-cari istrinya dan mendapatinya di meja makan.
Ocy meletakkan kembali sendok yang berisi makanan ke piringnya, Lalu tertunduk. Nico menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
"Kenapa gak di makan? Makan, aku tungguin." Nico bertopang dagu sambil menatap istrinya yang masih saja tertunduk.
Entah sejak kapan Nico menggunakan aku-kamu saat berbicara dengan Ocy.
"Mau aku suapin?" Tawarnya saat Ocy masih tidak menyentuh makanannya.
Ocy tersentak dan langsung memakan makanannya terburu-buru sampai tersedak.
Uhuk...uhukk....
Ocy terbatuk sambil memukuli dadanya. Nico kaget dan reflek mengambilkan air dan menyerahkannya ke Ocy, Ocy langsung meminumnya sampai habis.
"Pelan-pelan." Nico berdiri di belakangnya sambil memijiti pundak Ocy.
Ocy berdiri dan mencuci piring serta alat-alat masak yang ia gunakan tadi. Sedangkan Nico hanya menatapnya, tidak mengalihkan pandangannya sedetikpun ke arah lain.
"Sorry, tadi aku perginya lama, ada urusan soalnya." Ocy hanya mengangguk.
"Yaudah, aku mau mandi dulu. Cepat naik, istirahat, kamu pasti capek." Tanpa menunggu jawaban istrinya, Nico langsung pergi ke lantai atas.
Ocy mencuci tangannya dan pergi ke kamar, Terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Ocy pergi ke sisi kiri kasur yang cukup besar dan berbaring, tak lama ia tertidur.
Nico keluar dari kamar mandi hanya menggunakan celana pendek dan handuk di tangannya untuk mengeringkan rambutnya. Dia pergi ke sisi lain kasur dan berbaring menghadap istrinya. Mengusap pucuk kepala istrinya lembut, lalu mencium kening istrinya.
***
Jangan lupa vote komennya ya ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
sólo tu [End]
Любовные романыKritik dan saran sangat saya butuhkan. ♥️🌷♥️ "Entahlah...kalo kamu minta, pasti aku berikan. Selama ini kamu tidak memintanya...." Ocy menjawab kesal. "Jadi, boleh?" Nico memastikan. Mau tau kelanjutannya? Di baca ya:") VOTE & KOMEN JUGA YA!!🌷♥️�...