sepuluh

4.5K 53 2
                                    


Ocy mandang Nico dengan raut wajah cemas dan takut? Mungkin. Nico pun merasa ada yang tidak beres.

Nico menghentikan mobilnya kerena ia di kepung, dan tidak bisa kabur. Nico memberanikan diri keluar.

"Ada apa ini?" Nico bertanya dan menatap satu persatu orang berpakaian serba hitam itu dengan tajam.

Buaghhh!

Aakkhhhh....

Satu tinjuan mendarat di pipi Nico tanpa sempat mengelak. mata Ocy membola seketika, lalu keluar dan memeluk nico.

"Ci, masuk ke mobil." Nico berbicara dingin tanpa menatap istrinya, Ocy menurut.

Ocy menangis melihat suaminya berkelahi melawan orang-orang berpakaian serba hitam itu. Tak lama ada mobil yang berhenti di belakang mobil Nico, dan keluar beberapa orang laki-laki yang Ocy yakin itu bawahan ayah mertuanya. Mereka membantu Nico melawan penjahat yang ada di luar.

Hidung dan sudut bibir Nico berdarah, Ocy melihatnya dari dalam. Ia ingin mendatangi suaminya itu, tapi ia tidak bisa karena Nico menyuruhnya diam di dalam mobil.

"Nicoo!" Ocy berlari keluar memeluk suaminya yang tergeletak tak berdaya karena satu pisau menancap di perutnya.












***












Ocy masih terisak di depan ruang operasi. Dia tidak sendirian karena tidak jauh darinya beberapa orang yang membantu Nico melawan orang-orang jahat tadi berdiri tegak.

Akmal mendekati Ocy, berusaha menenangkannya. Akmal adalah orang kepercayaan Alex, atau bisa di bilang tangan kanan Alex. Setelah beberapa jam menunggu, dokter pun keluar.

Ocy langsung mendekat di ikuti Akmal.

"Bagaimana keadaan suami saya dok?"

"Operasi nya berjalan lancar. Tapi, saat ini suami ibu mengalami koma." Dokter itu menjelaskannya dengan sangat hati-hati.

Ocy akan jatuh jika saja Akmal tidak menangkapnya.

"Nico...." lirihnya sambil menangis.

Akmal terus menenangkan Ocy yang menangis histeris.












***











Jangan lupa vote komennya ya ♥️

Sayang kalian 🤗

 sólo tu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang