ekstra part

3.1K 74 32
                                    

"mama, Caca nacal!" Teriak seorang bocah laki-laki berusia dua tahun sambil berlari ke arah sang mama.

"Kenapa lagi sih, hmm?" Sang mama menatap kedua anaknya itu lembut dan memeluk si kecil Bery.

Bery yang berada di pelukan sang mama menunjuk kakak perempuannya sambil menangis.

"Caca nacal ma, dia ambil mainan Bely" adunya sambil sesenggukan.

"Caca, sini sayang," panggil mamanya.

Caca pun mendekat sambil menunduk.

"Caca gak boleh gitu ya? Kan kalian udah punya mainan masing-masing, mainnya bareng-bareng ya, adeknya di jaga, jangan di tangisin, oke?" Caca pun mengangguk patuh.

"Yaudah, kalian main lagi ya? ajak adeknya Ca."

Caca mendongak. "Ayo kita main, maapin Caca ya?" Ucap Caca sambil menatap sang adik.

Bery mengangguk dan pergi bersama Caca lalu mereka bermain bersama.

Sang mama tersenyum melihat tingkah kedua anaknya itu.

Yah, dia adalah Ocy, sekarang Ocy adalah seorang ibu, Caca dan Bery adalah anaknya dan Nico.

Lima tahun telah mereka lalui dengan kebahagiaan yang Ocy impikan.

Tok..tok..tok..

Saat Ocy sedang asik memperhatikan anak-anaknya bermain, Ocy mendengar suara ketukan pintu. Bukannya ada bell, kenapa dia mengetuk pintu? Pikirnya.

Ocy pun bangkit untuk membukakan pintu.

Ceklek.

Pintu terbuka, menampakkan sepasang suami istri dengan bayi di gendongan sang istri.

"Kakak? Kok gak bilang sih mau datang, ayo masuk." Ocy mempersilahkan mereka masuk.

Yah, yang datang adalah Leo, kakaknya Ocy, dia datang dengan istri dan anaknya. Siapa lagi kalau bukan Raya.

Leo dan Raya menikah lima bulan setelah malam itu, dimana Leo memberikan cincin yang sampai sekarang masih di jari sang adik, gokil sih, tapi yasudah lah.

Dimalam itu leo berjanji pada Raya, jika ia sudah bisa berjalan kembali, ia akan menikahinya, dan leo pun menepatinya.

Mereka baru di karuniai seorang anak setelah empat tahun pernikahan, dan anak pertama mereka laki-laki, Faqih namanya. Mereka sangat bahagia atas hadirnya malaikat kecil di dalam hubungan mereka.

"Caca, Bery, sini nak, ada dedek bayi nih," panggil Ocy pada kedua anaknya.

Mereka berdua langsung berlari kecil mendekat pada sang mama.

Caca mendekat dan membisikkan sesuatu pada sang mama.

"Ma, Caca mau cium adek kecilnya, boleh?" Pintanya dengan tatapan polosnya yang menggemaskan.

Ocy tersenyum. "Coba bilang sama mamanya, boleh gak?"

Caca mengangguk dan menanyakan hal serupa pada Raya.

"Tante Raya, Caca boleh cium adek kecilnya?" Tanya Caca.

"Boleh dong sayang." Jawab Raya sambil tersenyum dan mengelus rambut Caca. Caca pun mencium pipi si kecil dengan lembut dan hati-hati.

"Tante, Bely juga mau!" Bery mendekat pada Raya dan mencium pipi si kecil seperti yang di lakukan sang kakak.

"Anak lo ini penyayang banget Cy." Ujar Raya.

Ocy tersenyum sambil menatap kedua anaknya yang kembali sibuk dengan mainan masing-masing.

"Tunggu bentar ya, aku ke belakang dulu," ucap Ocy.

 sólo tu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang