tujuh

5.3K 70 0
                                    

Ocy sedang di tangani dokter, sedangkan Nico hanya mondar-mandir di depan pintu tempat Ocy di periksa dengan gelisah.

Tak lama dokter keluar dari dalam ruangan itu. Saat menatap Nico, dokter tersebut kaget, tapi ia berusaha untuk terlihat biasa saja.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?"

"Mari ikut saya, biar saya jelaskan." dokter tersebut berjalan lebih dulu menuju ruangannya.

"Silahkan duduk." Merekapun Duduk berhadapan di ruangan serba putih itu.

"Jadi begini, keadaannya sekarang sangat lemah. Saya minta, atur pola makannya dan jangan buat dia tertekan, Itu bisa menyebabkan dia drop seperti sekarang. Dia juga memiliki asam lambung dan maag kronis." Jelasnya.

"Baik dok."

"muka anda mirip sekali dengan Leo." Dokter itu berbicara dengan raut wajah sedih.

"Maksud dokter?" Nico terlihat bingung dan tidak mengerti.

"Ya, kamu Mirip Leo, kakak kandung Ocy."

"Ocy? Ocy punya kakak?" Tanyanya lagi.

"Ocy tidak memberitahu mu?" Dokter itu bertanya bingung.

"Tidak, Ocy tidak pernah bercerita tentang ini."

"Yah, Ocy sangat tertutup semenjak kematian keluarganya, tapi saya tidak tau dia se-tertutup itu sampai tidak memberi tahu suaminya." Jelasnya.

"Anda mengenal keluarganya?" Nico mengerutkan kening.

" Ya, saya dulu sangat dekat dengan keluarganya. Saya teman sekelas Leo saat kami SMP sampai SMA. Saat kami kelas satu SMA, Tante Lina, mamanya Ocy, meninggal karena sakit. Saat itu Ocy masih berumur lima tahun, dia selalu menangis meminta mamanya kembali, dan yang bisa memenangkan nya hanya Leo. Leo satu-satunya yang bisa membuat Ocy tertawa kembali. Usia mereka selisih sepuluh tahun, Leo sangat menyayangi adiknya. Saat Ocy SMA, papanya meminta izin kepada kedua anaknya untuk menikah lagi. Awalnya Leo tidak mengizinkan, tapi karena Ocy bilang dia tidak masalah jika papanya menikah lagi, Leo pun tidak bisa menolak. Ocy tinggal bersama papa, mama tiri dan adik tirinya. Sedangkan Leo kuliah di luar negeri. Yah ternyata papanya menikah dengan janda yang memiliki putri yang usianya 2 tahun lebih muda dari Ocy. Di situlah awal penderitaan Ocy di mulai, karena mama dan adik tirinya sangat gila, saat papanya pergi ke luar kota, Ocy di jadikan pembantu di rumahnya sendiri, tidak segan ibu tirinya itu mengunci Ocy di toilet selama sehari semalam tanpa makan dan minum karena kesalahan yang tidak di sengaja, dan mereka juga berani melakukan kekerasan lainnya." Dokter itu menceritakan semuanya.

"Setahun yang lalu, papanya pergi menjemput Leo. di perjalanan pulang, mobil yang di tumpangi papa dan kakaknya kecelakaan, mobilnya jatuh ke laut, mayat papanya di temukan dan di makamkan dengan layak. Tapi, mayat Leo tidak di temukan Sampai saat ini." Dokter itu melepas kacamata beningnya dan mengelap sudut matanya.

"Semenjak saat itu Ocy jadi semakin menutup diri, hampir tidak pernah keluar rumah. Dia keluar rumah jika ibu tirinya menyuruhnya belanja kebutuhan rumah." Dokter itu menepuk pundak Nico sekali.

"Jadi Karen itu, Ocy takut sama aku." Nico bergumam, tapi dokter tersebut mendengarnya, dia hanya tersenyum simpul.

"Jika Ocy bangun, tolong berikan dia air hangat, tunggu beberapa menit baru beri dia makan dan obatnya."

"Baik, dok. Saya permisi. Terimakasih atas semuanya."

"Ia, silahkan."












***










Jangan lupa vote komennya!

Sayang kalian 🤗✨

 sólo tu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang