Waktu menunjukkan pukul 06.12 pagi.
Ocy mengerjap dan mengucek matanya, melirik ke arah suaminya yang masih tertidur pulas di sampingnya. Ia tersenyum mengingat kejadian semalam, di mana ia memberikan apa yang telah ia jaga untuk orang yang berhak mendapatkannya. Suaminya.
Sebenarnya ocy masih mengantuk, tapi ia harus menjalankan tugasnya sebagai seorang istri. Ocy mengusap lengan Nico dan mencium pipinya, lalu beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai mandi ocy pergi ke dapur dan membuatkan sarapan untuk Nico. Ketika ocy sedang asik berkutat dengan bahan-bahan dapur, Ocy di kagetan oleh seseorang yang melingkarkan tangannya di pinggang. Siapa lagi yg ada di sana selain,
"Sayang." panggil Nico manja.
"Apaan sih." ocy menjawab malu-malu.
"Makasih." Nico menempelkan dagunya di pundak ocy.
"Makasih?" Tanya ocy tak mengerti.
"Makasih sudah jadiin aku yang pertama." Nico mencium bibir ocy sekilas.
Ocy terdiam mencerna apa yang baru saja terjadi, pipinya memerah. "Jangan ganggu Nico, aku lagi masak!" ocy menyembunyikan wajahnya yang merah merona dengan tangannya.
Nico terkekeh dan beranjak pergi ke kamar. Ocy bernafas lega sambil memegangi dadanya, jantungnya berdegup kencang.
'yaampun, apa ini? Perlakuannya padaku sungguh manis." Pikirnya sambil tak memudarkan senyuman di wajahnya.
***
Sekarang mereka sedang sarapan berdua, tidak ada pembicaraan di antara mereka, karena sibuk dengan makanannya masing-masing.
Setelah selesai sarapan, Nico menatap istrinya. Merasa di perhatikan, ocy pun melirik suaminya.
"Ci." panggilnya.
"Ya?" Jawab Ocy dengan pandangan bertanya.
"Habis sarapan siap-siap ya, kita pulang." Nico mengusap pucuk kepala istrinya.
Ada rasa sedih untuk meninggalkan tempat ini, tapi Ocy tidak boleh egois, suaminya itu pasti meninggalkan pekerjaannya hanya untuk membuat Ocy tersenyum.
"Hey, kok bengong? Udah sana siap-siap, aku siapin mobilnya dulu." Nico mencium kening istrinya lalu pergi ke luar.
***
"Udah siap?" Tanya Nico saat Ocy mendekat.
"Udah" jawabnya di Sertai senyuman yang sangat manis.
Deg!
Nico memeluk istrinya. "Jangan pernah memudarkan senyum itu sayang, kau sangat manis." bisiknya di telinga Ocy.
"Nico!" Kesal Ocy, Ocy memukul pelan dada Nico. Masalahnya dia akan lebih cepat mati jika jantungnya terus seperti ini. Sejak kapan Nico memanggilnya sayang?
Nico mengurai pelukannya. "Ayo, perjalanan kita panjang." Ocy mengangguk. Nico membukakan pintu untuk Ocy dan menyuruh Ocy masuk, setelah Ocy masuk, Nico mengitari mobil dan duduk di kursi kemudi.
Merekapun pergi meninggalkan tempat itu, tempat yg menjadi kenangan indah bagi mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
sólo tu [End]
RomanceKritik dan saran sangat saya butuhkan. ♥️🌷♥️ "Entahlah...kalo kamu minta, pasti aku berikan. Selama ini kamu tidak memintanya...." Ocy menjawab kesal. "Jadi, boleh?" Nico memastikan. Mau tau kelanjutannya? Di baca ya:") VOTE & KOMEN JUGA YA!!🌷♥️�...