22. Flower

2.7K 268 5
                                    

"Kak," panggil Nandara.

"Ya?"

"Kenapa selalu ngasih bunga?" tanya Nandara seraya mendekatkan buket bunga tersebut ke hidungnya. Ia menghirup dalam-dalam aromanya. Sayang, aroma jasmine dari tubuh Xilon lebih memabukkan.

"Karena aku suka habis-habisin duit."

Sesimpel itu jawaban dari Xilon dan semudah itu Nandara semakin masuk ke pesonanya. Mudah. Pesona bangsul!

Sayangnya Nandara tetap berpikir itu romantis. Andai bukan pacar, sudah pasti Nandara nyinyirin. Ah, memang jatuh cinta itu indah. Jangankan gombalan receh, tai kucing pun rasa coklat. Siapa pun pencetus kalimat itu, sungguh sangat kreatif. Entah apa yang dipikirkan. Sungguh terlalu.

"Eum ... Kakak wangi hari ini," ucap Nandara seraya tersenyum-senyum.

Jasmine. Setiap hari, aroma bunga itu semakin membuat Nandara candu. Ia bahkan tidak bisa jauh dari Xilon. Katakanlah dia pacar yang selalu ikut ke mana pun Xilon pergi. Beruntungnya Xilon tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut.

"Iya, kan udah mandi. Coba kalau belum, kamu pasti ogah kan deket aku?"

Ini cowok minta dibantai ternyata. Nandara mendengus kesal. Terkadang lelaki itu lupa cara berkomunikasi ala pacaran.

Untungnya setiap pagi, Xilon akan datang mengantar dan menjemputnya dari kampus. Padahal lelaki itu tidak punya keperluan apa pun ke kampus. Mengantar Nandara lalu pulang. Seperti itulah rutinitas yang mereka jalani hampir sebulan ini. Dan di setiap rutinitas, tidak ada cara romantis ala Xilon. Semuanya ala internet.

Bayangkan saja, diantar jemput, diberi bunga, tanpa kalimat cinta. Kalau begini, sopir mana pun bisa melakukannya. Pertanyaannya, Xilon itu berprofesi sebagai pacar atau sopir?

Keramah tamahan keluarga Granitama pun membuat Xilon sering sarapan ataupun makan malam di sana. Namun, tidak dengan Oktan yang terang-terangan menolak kehadiran Xilon. Ditegur pun sikapnya masih jauh dari kata sopan. Sindiran dan kata-kata sinis kerap kali diterima Xilon. Tidak masalah, seperti itulah respon Xilon.

Dan Nandara semakin jatuh cinta. Ia tidak pernah membayangkan dirinya akan sebahagia ini karena seorang lelaki. Rasanya seperti mimpi.

"Ra, nanti mau makan siang di mana?" tanya Xilon dengan mata yang masih terfokus pada jalanan.

"Eum ... aku mau makan ayam geprek aja," sahut Nandara dengan semangat. Sudah lama rasanya tidak makan di luar. Terutama ayam geprek, ayam tangkap, ayam lepas, dan ayam-ayam lainnya. Mumpung sedang ada orang yang mentraktir dan menemaninya makan.

"Serius? Selain itu? Kamu boleh pilih tempat makan di mana aja, aku bayarin," tanya Xilon menawarkan. Nandara terlihat berpikir sesaat.

"Terserah aja deh," sahut Nandara.

Xilon menegang di tempat. Nandara mengatakan kata 'terserah', pertanda apakah itu? Dari yang pernah ia baca di sebuah web, dikatakan bahwa kata 'terserah' itu mengandung banyak makna yang apabila sedikit salah saja bisa berbahaya.

"Ayam geprek aja deh, hehe ...," cengir Xilon membuat Nandara mengernyit. Kenapa lelaki itu?

"Kak Balsem--"

Jasmine Addict (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang