Tidak masuk akal!
Nandara tidak bisa mengambil inti dari cerita kedua sahabatnya. Apa-apaan ini? Semuanya aneh, terasa bak mimpi. Namun, jelas bahwa semuanya nyata. Catat itu, nyata!
"Gak mungkin!" histeris Nandara. Ia bahkan terlihat seperti orang gila. Bagaimana tidak? Saat ia terbangun, tiba-tiba ia mendapat sebuah pernyataan bahwa mamanya sudah meninggal. Dan itu terjadi lima belas tahun yang lalu!
"Nda, dengerin kita dulu. Lo selalu kayak gini di hari peringatan mama lo. Harusnya lo udah bisa ikhlasin. Ada apa sama lo?" tanya Camellia terlihat frustrasi.
"Tenang, Nda. Tenang," ucap Valeria lalu menarik Nandara ke dalam pelukannya.
Ini bukan mimpi, tapi semua yang terjadi terasa sangat mustahil. Bagaimana bisa terjadi seperti ini? Ia masih bisa ingat bagaimana kehidupannya selama lima belas tahun ini bersama mamanya.
"Ta-tapi, gue serius. Selama ini Mama selalu bareng gue. Kalian juga kenal sama Mama gue. Ini mustahil," lirih Nandara.
Valeria dan Camellia menghela napas panjang. Keduanya lalu mengusap air mata di pipi Nandara. "Kita kenal, tapi lewat foto doang."
Ada yang tidak beres. Nandara meyakini hal itu. Ia menarik napas panjang dan membuangnya. Ia harus tenang. Semuanya terasa aneh.
"Lo udah baikan?" tanya Valeria khawatir.
Nandara mengangguk pelan. Ia lalu menatap kedua kembar di depannya itu.
"Kalian serius enggak pernah ketemu Mama gue?" tanya Nandara.
Camellia dan Valeria saling berpandangan. Lalu memandang Nandara kembali dan menggelengkan kepalanya.
"Kalau gitu, kalian pasti tahu Kak Xilon 'kan?" tanya Nandara seraya memicing. Kedua kembaran itu terlihat kaget dengan wajah memucat. Apa maksudnya mereka takut karena ketahuan olehku telah menyembunyikan fakta bahwa Xilon adalah kakak kandung mereka?
"Gi-gimana bisa lo kenal?" tanya Camellia dengan terbata-bata. Nandara mengernyitkan keningnya.
"Tentu gue kenal. Dia pacar gue," tegas Nandara sedikit kesal.
Kedua kembaran itu kembali berpandangan.
"Kenapa?" tanya Nandara memincing.
"Gimana elo bisa ketemu dia?"
"Sedangkan dia udah meninggal lima belas tahun yang lalu."
Dan Nandara tahu. Saat ini ia berada di dunia ilusi.
***
Nandara tidak tahu apa yang membuatnya terdampar di dunia yang aneh seperti itu. Semuanya terasa nyata, bukan mimpi. Tapi kenapa banyak hal-hal aneh?
Tidak ada yang berbeda dengan kehidupan sebelumnya, hanya saja sebuah fakta bahwa Mama dan Xilon telah meninggal lima belas tahun lalu adalah hal yang paling mustahil. Oh ya, ada satu lagi. Tidak ada lagi aroma jasmine. Nandara sudah mengeceknya saat di rumah sakit tadi. Biasanya, tempat itu sangat khas dengan aroma jasmine. Aroma kematian.
Nandara belum menemukan jawaban. Semuanya membingungkan. Dan sudah seminggu, sejak keanehan ini terjadi.
Nandara mendapatkan sebuah pesan elektronik dari kakak sepupunya. Zuma.
Bulan depan aku dan Rafflesia akan menikah.
Bahkan tidak ada yang berubah. Semua tetap berjalan dengan sama. Pengecualian kehadiran kedua orang tersebut, Mama dan Xilon. Nandara telah membuktikan sendiri bahwa kedua sosok itu memiliki kuburannya sendiri. Menangis? Nandara mungkin sudah kebal dengan kegiatan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine Addict (Tamat)
General Fiction[DISARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠] ⚠Cerita ini bakal bikin kamu pusing, berhenti sebelum menggila⚠ (Romance-Fantasy) Namanya Jasmine, tapi dia benci bunga itu terutama aromanya. Aroma kematian. Awalnya ia mengabaikan seseorang yang beraroma...