Chapter 1: Dijawab dulu dong

927 119 6
                                    


"Turun,"

Hannah mengendus kecil, kemudian mulai menurunkan kakinya dari motor Inosuke. 

Singkatnya gini, habis ninggalin Hannah di halte tadi, cowok itu balik ke rumahnya yang nggak jauh dari halte buat ngambil motor. Sebenernya sih bisa aja, dia ngambil motor dulu, baru nemuin Hannah. 

Tapi bukan Inosuke kalo nggak tolol.

"Ikut gue dulu ke base camp." ujar cowok itu.

Hannah cuma ngangguk kecil. Dia nunggu Inosuke ngelepas jaketnya dulu, dilipat dan dimasukan ke jok motor. Habis itu, Inosuke langsung ngatin jemarinya ke tangan Hannah dan ngajak cewek itu ke Taman Pancasila di dekat kantin.

Sementara itu, Hannah yang udah deg-degan banget cuma bisa meremas rok sekolahnya. Muka cewek itu udah merah banget, jantungnya udah sampai duluan di Taman Pancasila. Dan tentu semua ini adalah the power of bucin.

Sasampainya di Taman Pancasila, celetukan dari Nezuko langsung terdengar membuyarkan lamunan Hannah. 

"Loh, kalian dateng barengan?"

"I-iya," jawab Hannah sembari mengangguk.

Cewek itu sebenarnya merasa aneh dengan jemari Inosuke yang masih mengisi tangannya. Apalagi, ini di depan teman-temannya. Hannah merasa canggung dan malu. 

"Wajar, kan? Lagian gue sama Hannah pacaran." Inosuke menambahi.

"HAH?!"

Semua memekik tak percaya dengan delikan mata tajam. Hannah sudah menduganya, dan cewek itu hanya bisa menunduk malu. Sedangkan Inosuke hanya memandang teman-temannya datar dengan wajah tebal.

"Beneran... nih?" tanya Nezuko.

"Eum.... aku—"

"Udah dibilang juga. Kita udah jadian, tadi pagi." jawab Inosuke.

Hannah mengendus sebal. Cewek itu yakin 100 persen pertayaan Nezuko itu mengarah padanya, tapi malah Inosuke yang menjawab. 

"Kasian Hannah, anjir!!!" bisik Tanjirou pada Zenitsu.

Zenitsu pun mengangguk cepat, menyetujuinya. "Mending Hannah buat gue, bangsat!"

"HEH! KALIAN KIRA GUE NGGAK DENGER!?" bentak Inosuke kesal pada dua teman alaynya itu. Cowok itu pun mulai melepas genggamannya dan menatap Hannah. "Bilang, Han. Kita udah jadian. Gue nembak lo di halte tadi pagi."

"Tapi kan gue belum jawab!" elak Hannah.

"Lah? Jadi belum dijawab?" Nezuko mengerutkan dahi. "Kalo belum di jawab ya belum jadian, atuh."

"Nah, bener tuh!" sahut Zenitsu menyetujui.

Inosuke mendesah malas. Cowok itu pun mulai menatap Hannah dengan begitu dalam. "So? Tunggu apa lagi?" tanya cowok itu. "Jawab."

Hannah meneguk ludah.

Sungguh, cewek itu masih bingung. Masalahnya gini, kalau Hannah nolak Inosuke, artinya dia udah ngelewatin kesempatan emas. Lagian Hannah sebenernya juga nge-fans sama kakak kelasnya itu.

Tapi kalaupun diterima, Hannah nggak pernah tahu apa alasan Inosuke yang tiba-tiba ngajak pacaran. 

Simpelnya gini, kalau memang bener Inosuke suka sama dia, Hannah cuma mau Inosuke PDKT dulu sama dia. Kalo gini kan, nggak asik.

"Han?" panggil Inosuke.

Kring!!!

Bel masuk berbunyi, Hannah pun menghela nafasnya lega. Nezuko segera bangkit dari bangku dan menarik Hannah ke kelas. "Kita duluan ke kelas, ya! Dadah!"



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Arogan | Inosuke Hashibira✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang