Chapter 3: Takut jatuh

659 108 11
                                    


TIDAK seperti tadi pagi, Hannah berjalan lesu ke parkiran motor bersama Inosuke. 

Cewek itu diam dengan seribu pemikiran yang melintas di otaknya. Agak sedih juga, tapi lebih ke bingung. Inosuke memang telah berhasil membuatnya pusing berkonspirasi sendirian.

"Kak," panggil Hannah.

"Apa?" Inosuke menoleh.

"Kak Inosuke kenapa ngajakin aku pacaran?"

Inosuke menghentikan langkahnya. Ia menatap Hannah dalam dengan dua tangan yang di masukan ke saku dan tas yang hanya di sangkutkan pada satu bahunya. Keren sekali.

"Kenapa?" tanya pemuda itu balik.

"Iya, kenapa. Kenapa aku yang dijadiin mainan." tegas Hannah.

Inosuke terdiam sejenak. Dalam beberapa detik, senyuman pun terbit di bibirnya dan mulai berganti jadi kekehan pelan. Cowok itu pun mengusap pucuk kepala Hannah.

"Lo tau, Han? Atlet anggar kayak gue lebih milih sparing dari pada mainin hati cewek." tutur Inosuke tenang. "Gue ngajak lo pacaran sama gue karena gue suka sama lo, Han."

"Hah?"

"Gue suka sama elo, Hannah." ujar pemuda itu lebih lembut.

Hannah mematung di tempat. Dekat saja tidak pernah, kenapa cowok itu bisa tiba-tiba bilang ia suka pada Hannah? Dasar sinting.

"Udah ah, yuk pulang."

Inosuke membuyarkan lamunan Hannah dengan menggandeng tangan Hannah. Cewek di belakangnya itu pun hanya bisa membuntuti Inosuke. Setibanya di parkiran, Inosuke segera mengambil jaketnya dan memakainya.

Cowok itu pun segera menakai helmnya, lalu memberikan helm milik Hannah. Ia juga langsung naik dan menyalakan motornya. 

Tak ada yang bicara sama sekali. 

Hannah masih diam, pikirannya benar-benar kacau. Dan karena itulah, Inosuke berinisiatif untuk bicara lebih dulu. 

"Kamu juga suka sama aku, nggak?"

Hannah tersentak kecil. Ia terdiam sejenak, menyadari cara bicara Inosuke yang berbeda. "Hah?" 

"Huh hah huh hah," sindir Inosuke. "Udah nggak usah dijawab. Gak dijawab pun gue udah tau. Buruan naik!"

"Iya-iya," Hannah segera naik ke jok belakang.

"Pegangan."

Hannah mengendus pelan. Tanpa menyahut, cewek itu hanya langsung melingkarkan tangannya di perut Inosuke. 

"Gue nggak mau ya, kalo sampe gue jatuh."

"Kan gue yang di jok belakang. Napa elo yang jatuh?"

"Maksudnya jatuh cinta sama lo."

"Anjir," Hannah langsung merasakan pipinya memanas. Diam-diam cewek itu tersenyum lebar di balik punggung Inosuke. 



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Arogan | Inosuke Hashibira✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang