The Stranger (Sequel) 9

2.6K 201 68
                                    

Brak!

Jaehyung membanting pintu kesal dan berjalan memasuki ruangan dengan langkah cepat menghentak, membuat Bambam yang tengah duduk membantu Wonpil menghapus air matanya sontak berdiri lalu mencari perlindungan kepada Mark.

"ARE YOU FCKING STUPID!?" Suara Jaehyung menggelegar, membuat terlonjak dua wanita bersamaan. Wonpil semakin menundukkan kepala dan Bambam meringkuk di pelukan suaminya.

"Bud, calm down," ujar Mark dengan suara dalamnya yang tenang. "You scare her."

"Do you think this dumber even understand the word 'scare'?" Jaehyung bicara dengan sinis. "She even didn't budge when people looked her down! She's like stupid pig taking every shitty words and just sobbing ugly!"

Pria tinggi mengembalikan pandangan gusar pada Wonpil yang masih menunduk meneteskan air mata, namun kali ini karena takut pada sikap Jaehyung.

"Kau...kenapa selalu membuatku marah? Apa itu keahlian khususmu? Hah!?" tanya lelaki tirus.

Wonpil tidak kuasa menjawab, cuma terisak. Di sisi lain, pelan-pelan Mark membawa Bambam untuk keluar dari ruangan.

"Tidakkah kita harus membantunya?" tanya Bambam dengan wajah khawatir. "Jae sedang marah, dia bisa memukulnya."

"Oleh karena Jae sedang marah, kalau kita ikut campur dia akan semakin meledak. Biarkan saja. Semarah apapun Jae, dia tidak pernah memukul wanita. Ini urusan mereka, biar mereka yang selesaikan," ujar Mark.

"Tapi dia ketakutan. Jae kalau marah sangat menakutkan." Bambam masih keukeuh meminta tetap tinggal untuk menemani Wonpil yang terlihat menyedihkan namun suaminya malah semakin membawa gadis tersebut keluar ruangan.

"Dia akan makin menakutkan kalau kau ikut campur, Honey. Sudahlah, percaya padaku. Buddy bisa mengatasinya." Mark meyakinkan sang istri.
.
.
Jaehyung membuang napas kasar, membanting diri di sofa samping Wonpil yang masih terisak-isak. Pria tersebut mengulap wajah, diam untuk beberapa saat, baru kemudian meraih kerah kemeja dan mengendorkan dasi.

"Why do I have such a bad life line?" desis Jaehyung kembali menghela napas kesal.

Keadaan hening. Cukup tenang untuk mengembalikan kewarasan pada akal sehat dan perlahan Jaehyung sudah dapat mengambil napas dalam. Dia menoleh, memandang gadis berambut hitam yang masih menunduk dan sesekali menghapus air mata di kedua pipi menggunakan tangan. Pria itu mengambil kotak tisu, menyodorkannya pada Wonpil yang menoleh pelan.

"Stop crying. Tears won't give anything," ujar pemuda tinggi, nada suaranya berubah rendah seolah kemarahan barusan sudah sirna sama sekali dari dalam dirinya. Jaehyung benar-benar serupa aliran air. Ketika tenang dia bisa sangat menyejukkan, tapi saat marah ia berubah menakutkan bagai banjir.

Dengan tangan gemetar Wonpil menerima kotak tisu, mengambil isinya satu helai dan mulai menyeka lagi air mata serta ingus yang meler.

"Is she your stepmom? That old hag?" tanya Jaehyung dijawab sebuah anggukan pelan.

"That rubbish really wrecked the party. Fck her," gerutu lelaki tirus.

Kembali hening, sebab Wonpil tidak bicara sama sekali dan hanya terisak memegang kotak tisu. Terdengar gerakan dari sebelahnya, Jaehyung bangkit lalu berdiri tepat di depan wanita tersebut.

"Angkat kepalamu. Kau terlalu banyak menunduk, kau akan terus diremehkan orang lain kalau  begitu." Terdengar suara Jaehyung disusul ujung jarinya yang terulur meraih dagu Wonpil lantas membuat gadis tersebut mengangkat wajah yang sedari tadi menatap lantai.

Mata sembab wanita bertubuh mungil langsung bertemu dengan iris sendu milik Jaehyung. Mereka bertatapan untuk beberapa saat dan Wonpil yang pertama mengalihkan pandangan dengan pipi ganti merona merah muda.

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang