The Stranger (Sequel) 16

2.6K 201 57
                                    

"Aku akan pulang malam," ujar Jaehyung ketika menurunkan Wonpil di depan apartemen.

"Sebelum makan malam?" tanya gadis bermata bulat.

"I don't think I can make it before dinner. You eat first, don't wait for me," jawab pemuda tinggi.

Wonpil diam sejenak, mencoba memahami kalimat yang diucapkan dengan tempo pelan oleh pria di hadapannya dan ketika ia sudah bisa menebak kira-kira isinya, wanita itu mengangguk.

"Jangan lupa makan," pesan Wonpil sebelum Jaehyung membalikkan badan dan kembali ke mobil Mark. Tunangannya hanya melambaikan tangan menjawab.

"Wonpil-ah, let's have dinner later!" seru Papa Tuan dari jendela mobil yang dibuka.

"Ne~" gadis mungil tersenyum seraya membungkukkan badan.

"Aw, cute~ don't you see that, Bud? Your wife is so cute~" Papa Tuan gemas.

"Kami pergi dulu, Queen," pamit Mark, menginjak pedal gas pelan, membawa kendaraannya beranjak dari apartemen Wonpil.

"DINNER! LET'S HAVE DINNER TOGETHER!" Papa Tuan masih berteriak-teriak dari jendela mobil hingga Jaehyung merasa perlu untuk menarik baju ayahnya ke belakang. Melihat itu, Wonpil hanya terkekeh.

"Boy, mampir bengkel. Aku mau mengambil mobil," pinta Jaehyung di-hm-kan oleh adiknya.

"Bud, hanya sebentar kau tidak bertemu Papa, tak ku sangka kau sudah makin bar-bar," desis Papa Tuan dengan nada prihatin membuat anak lelakinya mengerutkan kening. "Bagaimana bisa kau sampai merusak mobil? Apa salah mobilmu itu? Jangan suka melampiaskan emosi pada benda yang tidak bersalah, Bud."

Jaehyung melengos. "Stop the drama, Pa. You dunno--"

"What DO I DON'T know!?" Papa Tuan meninggikan suara. "Dari kecil kebiasaan burukmu itu selalu melampiaskan kemarahan pada sekitarmu. Pada mainan, tanaman hias, buku pelajaran, kau bahkan pernah sangat marah lalu bermain gitar hingga seluruh senarnya putus. Bud, kau sudah mau jadi ayah, tahanlah sedikit emosimu itu. Kau tidak bisa terus-terusan begini!" Papa Tuan mengomel.

"Pa!" Jaehyung mulai kesal. "Mobilku rusak bukan karena aku sengaja merusaknya, Wonpil yang merusaknya!"

Papa Tuan termangu. "Menantuku?"

"Eoh! Dia lupa cara menyetir lalu menabrakkan mobilku ke dinding. Kemarin Brian mengajarinya nyetir tapi juga berakhir menabrak perosotan taman. Perosotannya sampai gerepes dan Brian harus membayar ganti rugi ke pihak pengelola taman," jelas Jaehyung.

"Tapi menantuku baik-baik saja 'kan?" tanya Papa Tuan khawatir.

"Dia sih tidak apa-apa. Brian yang menangisi mobilnya," desis pemuda tirus.

"Terus Brian ke kantor bagaimana?" Mark menyahut.

"By taxi. He said I'm the one must pay for the car repairing."

"Of course," Mark terkekeh. "Lagipula kenapa kau tidak membawa Wonpil ke tempat belajar menyetir saja sih?"

"Ada Brian." Jaehyung menjawab seolah teman dekatnya itu adalah jin Aladdin yang multitalent.

"Kasihan dia terus-menerus kau repotkan. Gara-gara itu dia jadi tak punya waktu untuk mencari pacar," desis Mark.

Jaehyung mengedikkan bahu. "Who knows."

"Brian sudah punya pacar?" sang adik terkejut.

"Masih gebetan mungkin."

"Who?"

"Adiknya Wonpil."

"Wonpil punya adik?" Balas Mark heran.

"Eum, laki-laki dan perempuan setahuku."

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang