The Stranger (Sequel) 48

1.9K 191 39
                                    

Younghyun menghentikan kendaraannya di pelataran parkir luas sebuah kafe dua lantai yang terletak di bagian dasar bangunan tinggi apartemen mewah. Mesin mobil sudah dimatikan namun Dowoon masih nampak duduk dan belum melepas sabuk pengaman di kursi. Dia cuma mendongakkan kepala memandang puncak gedung dari jendela.

"Dowoon-ah," tegur Younghyun membuat pria lebih muda terjengat dan menoleh. "Ayo turun." Dia mengajak sembari tersenyum.

"Ngng...Hyung," suara Dowoon terdengar kecil. "Haruskah kita ke sini?" Ia bertanya ragu.

"Why? Kau tidak suka tempatnya? Terlalu ramai ya? Kita bisa pindah ke tempat yang lebih sepi kalau kau mau. Ada restoran kapal pesiar yang suasananya tenang dan klasik. Sangat recommended. Mau ke sana?" Younghyun langsung menawarkan opsi kedua.

"Aniya, bukan itu maksudku," desis Dowoon kembali memandang ke luar jendela mobil, pada kafe besar nan ramai yang memasang tulisan berwarna emas di bagian depannya; YOUNG-K🎸Cafe. Kafe yang seingatnya sama dengan yang pernah dia datangi bersama Younghyun pertama kali dulu.

"Lalu?" Pria chubby mengerutkan kening heran. Dowoon nampak mencebikkan bibir, jarinya menggaruk-garuk lutut yang tidak tertutupi oleh ujung celana pendek.

"Kafenya sangat bagus," pemuda bersuara bass mendesis. "Tapi aku..." Dia melanjutkan sambil memperhatikan penampilannya diikuti oleh tatapan mata lelaki yang lebih tua.

"...aku seperti gembel." Dowoon cemberut.

"Pfft--" Younghyun tahu dia tidak seharusnya tertawa, tapi mendengar kata-kata sepolos itu mau tak mau membuatnya tetap menutupkan tangan ke mulut untuk menahan geli.

Pria tersebut lantas mengulurkan tangan ke jok kursi di belakangnya, meraih sebuah jaket yang tergeletak di sana dan mencium baunya lebih dulu sebelum diberikan pada Dowoon yang menerima dengan sorot mata heran.

"Pakai ini coba. Tidak apa-apa, banyak kok orang ke kafe hanya untuk mengisi waktu luang dan bukan nongkrong atau gengsi-gengsian. Santai saja," ujar Younghyun ikut melepas mantel serta kemeja yang ia kenakan, menyisakan kaos lengan pendek yang hanya bagian depan dimasukkan ke dalam celana jeans. Pemuda itu juga mengacak rambutnya yang tersisir rapi membentuk belahan, hingga jadi berponi serta sedikit berantakan. Dalam sekejab, penampilan chic and classy berubah messy casual.

"Tidak ada aturan mengharuskan ke kafe wajib stylish," kata pria chubby langsung memunculkan senyuman di wajah Dowoon. Sikap Younghyun yang tanpa pikir panjang rela menurunkan level penampilan hanya untuk menyamainya, membuat lelaki lebih muda seperti mendapat suntikan rasa percaya diri.

Dowoon bergegas melepas seatbelt dan memakai jaket dari pria itu untuk menutupi baju kusut penuh lipatan yang dia kenakan. Sebelum membuka pintu mobil, ia lebih dulu merapikan rambutnya. Melihat surai hitam tebal itu disisir oleh jari tangan, membuat Younghyun menahan napas, menghentikan dirinya dari keinginan mengusel rambut fluffy tersebut.

 Melihat surai hitam tebal itu disisir oleh jari tangan, membuat Younghyun menahan napas, menghentikan dirinya dari keinginan mengusel rambut fluffy tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang