The Stranger (Sequel) 26

2.4K 197 37
                                    

Jam makan siang sudah lewat dan Jaehyung baru sampai di tempat kerjanya. Setelah memarkirkan mobil di basement, lelaki jangkung itu masuk lift untuk naik menuju lantai kantornya berada. Sambil bersiul-siul pelan, Jaehyung menyimpan kunci mobil di dalam tas.

Ting, lift telah sampai di lantai tujuan dan pintu besinya terbuka. Beberapa orang yang berpapasan dengan Jaehyung spontan membungkukkan badan sopan. Pemuda tersebut tidak langsung menuju ruangannya sendiri melainkan ia membelok ke koridor lokasi kantor para karyawan berada guna mengecek kegiatan mereka. Bekerja atau malah sebaliknya. Inspeksi dadakan, begitu para pegawai menyebutnya.

Terdengar kantor sangat ramai ketika langkah kaki Jaehyung semakin dekat. Nampak para staff sedang berkumpul, mengobrol, sambil beberapa di antaranya menyeruput kopi hangat. Mereka terlihat santai sekali, bahkan Younghyun juga ikut bergabung, sedang tertawa paling keras. Jaehyung menghentikan langkah di pintu, berdehem, sontak membuat semua orang menoleh dan terdiam.

"Kalian tidak bekerja?" tanya sang produser membuat karyawannya saling tatap. "Setelah ini masing-masing divisi ke kantor. Bawa laporan." Dia membalikkan badan.

"Jae," panggilan Younghyun membuat Jaehyung menoleh lagi.

"Kami mau mengajukan petisi," ujar pria berpipi chubby menuai kerutan dahi atasannya.

"Petisi apa?"

Younghyun menarik napas dalam sebelum menjawab. Hampir seluruh karyawan menjatuhkan pandangan padanya seolah sedang meletakkan harapan besar.

"Setelah hari pernikahan, kau tidak boleh cuti."

Jaehyung terdiam.

Pun dengan semua orang.

Seisi ruangan senyap seketika.

"Ditolak." Ucapan Jaehyung keluar datar membuat setiap pegawainya melotot lebar dan langsung mendengungkan kekecewaan.

"KAU TEGA, JAE!" Sembur Younghyun. "DEADLINE KITA SUDAH DEKAT DAN KAU MASIH MAU CUTI MENINGGALKAN KAMI! SUNGGUH TEGA!"

"That's life." Jaehyung mengedikkan bahu, makin-makin membuat yang melihatnya mengerang frustasi.

"Pak Produser! Kami juga mau liburan! Masa' anda honeymoon, kami masih harus bekerja!" seorang staff menyeletuk protes.

"Kalau kau mau honeymoon juga, aku tidak akan melarang. Menikahlah, nanti aku beri cuti honeymoon," jawab Jaehyung santai, di sisi lain malah membuat pegawai itu menggeram.

"PAK PRODUSER, ANDA MENGEJEK SAYA KARENA SAYA JOMBLO!?" Bukannya mendapat dukungan dari rekan sesama karyawan, ucapan pegawai barusan malah ditertawakan ramai-ramai oleh teman-temannya tak terkecuali Jaehyung yang ikut menutup mulut.

"Jae, please...! Jangan cuti, Jae. Sumpah! Pekerjaan kita sangat banyak dan semuanya butuh tanda tanganmu. Jangan cuti. Kasihani kami, Jae. Pleaseee...!" Younghyun mengiba, dia bahkan sampai berlutut di depan kaki panjang Jaehyung.

"Makanya aku bilang setelah ini berikan semua laporan kalian," ujar Jaehyung. "Jangan santai. LEMBUR! Kalau pekerjaan kalian bisa selesai sebelum aku menikah, kita libur 3 hari."

Kembali seisi ruangan hening sebab semua orang terdiam, tak percaya dengan yang barusan mereka dengar.

"Really?" Younghyun memastikan.

"Eoh." Jaehyung mengangguk.

"YEEEAAAYYY! LIBURAAANNN!" sontak semua orang bersorak girang, bahkan ada yang sampai naik meja dan berjingkrak-jingkrak senang tak terkecuali Younghyun yang memeluk setiap orang di dekatnya.

"THANK YOU, JAE! I LOVE YOU SO MUCH MUCH MUCH MUUUUUUUCH!" pemuda chubby juga memeluk tubuh kurus produser-nya.

"Bawa laporan ke kantorku setelah ini!" Jaehyung mengingatkan dengan suara keras dibalas kompak oleh para staff.

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang