The Stranger (Sequel) 5

2.5K 200 33
                                    

DOR DOR DOR!

"NOONAAA!"

Suara keras teriakan dan gedoran pintu barusan membuat Jaehyung terlonjak bangun dari tempat tidur lalu mengedarkan mata panik serupa orang yang terkejut dengan peringatan kebakaran.

"NOONAAA!" Dowoon berteriak lagi dari depan rumah Wonpil sambil terus memukuli pintu. "JAM TANGANKU KETINGGALAN! NOONAAA!"

Jaehyung menggaruk kepala dan mengulap muka. Perlahan ia merosot turun dari ranjang, mengambil bokser serta celana panjang dan memakainya, baru kemudian meraih jam tangan hitam di meja kamar Wonpil. Dengan malas pria itu berjalan keluar telanjang dada.

"Aduh, sudah telat," desis Dowoon sembari melihat angka penunjuk waktu di layar ponsel. "NOONA, AKU AMBIL HABIS KULIAH!" Serunya lantas berbalik dan lari meninggalkan kamar apartemen Wonpil bertepatan dengan Jaehyung membuka pintu.

"Jam..." Pria tinggi menyodorkan arloji namun sudah tak ada orang di depan pintu. Ia menjulurkan kepala keluar, celingukan, dan mengerutkan kening. "Mana dia?"
.
.
Aku pergi sebentar membeli gula, adalah tulisan di memo yang ditempel Wonpil di meja nakas dekat tempat tidur dan baru ditemukan Jaehyung usai mandi. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk gadis itu, pemuda tinggi mengembalikan memo ke tempat asal dan meraih bajunya yang telah digantung di dinding.

Cklek, terdengar pintu depan dibuka. Tap tap tap! Disusul suara langkah kaki terburu-buru.

Jaehyung keluar kamar untuk menemukan Wonpil sedang berjalan cepat sambil menutup mulut rapat menggunakan tangan. Dia meninggalkan barang belanjaannya begitu saja di koridor lalu menuju kamar mandi.

"Hoek! Hoekk!" Terdengar suara gadis itu muntah-muntah.

Jaehyung cuma memandang pintu kamar mandi tanpa minat, ia beranjak mendekati plastik berisi barang-barang yang habis dibeli Wonpil kemudian jongkok membongkar isinya.

Assa~ sosis~ batin Jaehyung senang saat bisa menemukan sebungkus sosis instan dan satu cup es krim.

"Kau sudah bangun?" Tanya Wonpil yang muncul di pintu kamar mandi mengusap mulut basah menggunakan lengan mantel.

Jaehyung menunjukkan kedua jajanan yang dia temukan, seolah sedang minta ijin untuk boleh memakannya. Wonpil mengangguk.

"Makan saja."

"Yes!" Gumam Jaehyung singkat, membawa kedua benda tersebut menuju ruang tengah lalu menyalakan televisi. Sementara gadis mungil hanya tersenyum geli melihat tingkahnya.
.
.
"Dia ke sini," celetuk Jaehyung ketika sudah duduk menghadap meja makan yang dipenuhi santap sarapan hangat.

"Siapa?" Tanya Wonpil sembari meletakkan mangkuk nasi di depan pria tirus.

"Pemilik jam tangan di mejamu."

"Dowoonie!?" Wonpil terkejut, seketika teringat jika adiknya itu sangat dendam ketika tahu dia dihamili seseorang.

"Apa kau bertemu dengannya?" Tanya gadis mungil cepat, khawatir sebab dia sangat tahu temperamen Dowoon tidak terlalu bagus.

Jaehyung menggelengkan kepala. "Dia pergi sebelum aku berikan jamnya."

Syukurlah...Wonpil menghela napas lega.

"Lain kali jangan bukakan pintu untuk anak itu. Biar aku saja yang menghadapinya," ujar gadis bermata bulat.

"Why?" Lelaki kurus heran.

"Jangan. Pokoknya jangan. Anggap saja dia seperti Brian yang mencarimu di rumah." Wonpil membuat perumpamaan.

"...oke," Jaehyung mengangguk, anehnya bisa menerima pengibaratan tersebut.
.
.
"Setelah ini kau mau kemana?" Tanya Wonpil sambil mencuci perkakas makan sementara Jaehyung masih duduk menyendoki es krim part 2.

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang