The Stranger (Sequel) 39

2K 198 28
                                    

Langit sudah terang saat Jaehyung akhirnya membuka mata. Ia memandang sekitar, pada kamar yang berantakan dan bekas basah di lantai dengan pecahan beling tersebar. Pria tersebut memegang kepalanya yang mendadak berdenyut pening disusul berkelebat banyak bayangan bergantian. Kolumbarium, guci abu, nama anak yang mirip dengannya, mamanya, keluarga barunya...dan tanpa sadar kedua tangan Jaehyung menggenggam kuat lagi dengan tarikan napas berat disertai darah yang seperti mendidih hingga ubun-ubun.

"Ah, terima kasih."

Suara kecil barusan, yang kedengaran hanya berada di ruangan sebelah, membuat Jaehyung sontak menoleh. Gelagak emosi dalam dirinya sirna sekejab berganti dengan perasaan heran.

Wonpil masih di sini? Pemuda tinggi mencoba bangkit berdiri tanpa ingat ia masih di dalam almari.

Duk!

"Aow!" Jaehyung mengaduh ketika puncak kepalanya mengenai bagian atas almari dengan cukup keras. Ia kembali duduk, merangkak keluar dengan kedua tangan dan kaki baru kemudian mencoba berdiri lagi sambil mengusap-usap kepala yang makin nyut-nyutan habis terantuk lemari.

Langkah kaki Jaehyung sempoyongan mendekati pintu. Badannya terasa lemas akibat kemarin nyaris tidak makan seharian tapi malah menggunakan banyak energi untuk mengamuk. Klek, ia memutar kenop dan menarik pintu kamar hingga terbuka. Hal pertama yang dia lihat adalah sepasang sandal yang diletakkan di depan pintu. Pemuda itu mematung.

"Jae!" Sosok Wonpil muncul dengan terburu-buru. Senyuman lebar merekah cerah di wajahnya dengan kedua mata bulat yang berkaca-kaca memancarkan rasa lega luar biasa. Baju gadis itu sudah berbeda dari yang semalam ia pakai dan dari sekujur badannya tercium wangi khas yang biasa ada pada Younghyun. Wonpil pasti sudah disuruh Younghyun mandi dan ganti baju mengingat semalam ia kena tumpahan susu yang dibanting Jaehyung.

"Pakai dulu sandalnya, ada banyak pecahan kaca nanti kau bisa terluka," ujar Wonpil menunjuk sandal di depan pintu.

"Aku sudah hampir selesai. Setelah ini kita sarapan ya. Tunggu sebentar~" lanjutnya lantas beranjak dengan langkah kecil menuju ruang tengah. Jaehyung memakai sandal kemudian mengikuti gadis tersebut.

Sepasang mata sipit membeliak kaget ketika melihat ternyata Wonpil sedang membereskan kekacauan yang terjadi di ruang tengah. Dengan sebuah sapu, pengki, dan trash bag ia membersihkan sendiri serpihan kaca di lantai serta mengumpulkan potongan agak besar menggunakan tangan.

Meja, kursi, dan almari yang rusak telah ditepikan. TV juga diambil dari dinding dan disatukan dengan tumpukan benda-benda rusak. Tidak mungkin Wonpil bisa merapikan itu, jadi pasti Younghyun ikut membantu.

"Ke sini, ke sini~ Bagian sini sudah bersih." Wonpil melambaikan tangan, meminta suaminya mendekat ke lantai yang telah ia sapu dari serpihan kaca pecah. Dengan langkah pelan Jaehyung beranjak.

"Brian baru saja berangkat kerja, sejak tadi dia di sini membantuku," celoteh Wonpil sembari mengambil nampan berisi segelas susu, semangkuk nasi, dan sup lalu meletakkannya di lantai. Ia mendongak pada Jaehyung yang masih bergeming berdiri menatapnya. Gadis itu tersenyum, menepuk tempat di sebelahnya.

"Sini~"

Pria tinggi mendudukkan diri di lantai, masih menatap bagaimana wanita di sampingnya tetap tersenyum riang sambil mengaduk susu di gelas.

"Minum dulu ya. Sejak kemarin kau belum makan, nanti perutmu saki--" kalimat Wonpil terhenti manakala melihat tangan Jaehyung terulur ke arahnya. Sangat nampak gadis itu kaget dan reflek sedikit memundurkan badan dengan takut membuat suaminya juga terhenyak.

"Ma-maaf, aku tidak bermaksud--" Wonpil segera meluruskan salah paham. Jaehyung masih diam, namun tangannya kembali bergerak. Ujung jari kurus menyeka butiran keringat di batas rambut Wonpil, merapikan poninya, dan terus mengusap wajah gadis tersebut bahkan dengan punggung tangan.

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang