The Stranger (Sequel) 36

2K 185 36
                                    

Perlahan Wonpil menginjakkan kaki ke permukaan kaca timbangan badan, menunggu hingga angkanya berhenti bergerak dan berkedip tiga kali di bobot yang sama. Mata bulat gadis itu mendelik sebentar lalu keluar helaan napasnya pelan. Dia merengut, memegangi perut yang telah nampak menyembul di balik pakaian yang dikenakan meski usia kandungannya masih berada di trisemester pertama.

"Masa' berat kalian segitu?" gumam Wonpil seolah sangsi. "Atau ini cuma lemak Mama?"

"Wonpil-ah!" sebuah teriakan membuat gadis tersebut terlonjak kaget.

"Ne!?" balasnya buru-buru menyimpan lagi timbangan badan. "Papa memanggil. Kajja kajja~" dengan berlari kecil Wonpil bergegas menuju kamar yang menjadi sumber suara.

Jaehyung menyodorkan kedua tangan, mengisyaratkan minta bantuan untuk melipat lengan baju.

"Mau kemana?" tanya Wonpil heran melihat suaminya sudah rapi (dan tampan) pagi-pagi begini.

"Do something," jawab Jaehyung. "Aku mungkin pulang malam. Makanlah duluan."

"Ne," angguk Wonpil, menggulung rapi lengan kemeja pemuda itu seperti seorang stylist profesional.

"Jae," desis gadis mungil.

"Hm?"

"Apa aku harus diet ya?"

"Buat apa?" sahut Jaehyung cepat, kedua mata sipitnya mendelik tak setuju mendengar pertanyaan yang terasa tak masuk akal barusan.

"Berat badanku naik sangat banyak," keluh Wonpil.

"Itu normal, kau sedang hamil," ujar Jaehyung meraih sisir untuk merapikan rambut.

"Naikku terlalu banyak. Sudah melebihi hitungan normal." Istrinya merengut.

"Hamilmu kembar. Tentu saja naiknya dua kali lipat dari yang biasa."

"Kalau itu aku tahu. Tapi ini benar-benar sudah tidak normal." Gadis mungil mencebikkan bibir.

"Darimana kau tahu itu tidak normal?" tanya pria tinggi heran.

Wonpil menatap suaminya sebentar sebelum menjawab. "Dari google," ia menggumam. Mendengarnya, Jaehyung berharap tidak sedang memegang sisir sebab mendadak ia merasa sangat butuh untuk mengetukkannya di kepala gadis berambut panjang yang memasang cengiran tak bersalah seolah yang barusan ia ucapkan itu tidak membuat orang kesal.

"Apa kau pernah bertemu langsung dan berkenalan dengan google sampai kau mempercayainya? Jangan gampang percaya pada orang asing," dengus Jaehyung melempar sisir ke meja rias lalu beranjak untuk mengambil jaket di gantungan baju.

"Tapi, Jae~ aku benar-benar butuh diet. Aku merasa badanku mulai berat dan dipakai jalan sebentar saja sudah capek." Wonpil merajuk.

"Kalau capek ya istirahat. Itu tidak ada hubungannya dengan diet," sentak Jaehyung galak. "Kau tahu apa yang membuat badanmu berat?"

Wonpil memegang perutnya sendiri. "Si kembar--"

"NOPE! Jangan menyalahkan mereka untuk semua hal," sela Jaehyung. "Kau ingat berapa kali kau makan sehari? Berapa kali kau ngemil sehari? Waktu kau bosan, apa yang kau lakukan? Makan! Mulai sekarang jangan makan nasi selain 3 kali jam makan. Pagi, siang, dan malam! Jangan paksakan dirimu makan porsi dobel, kekenyangan tidak baik untuk pencernaanmu. Selain 3 jam makan itu, saat kau lapar mengemilah buah-buahan atau salad. Buang jajananmu yang penuh MSG itu! Makan cuma yang bergizi. Paham?"

Wonpil menganggukkan kepala. "Darimana kau tahu semua itu?" ia mendesis.

"Dokter," jawab Jaehyung.

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang