The Stranger 8

259 19 0
                                    

"Jae--AHH!" Wonpil memekik bersamaan dengan badannya mengejang dan menggelinjang membuat pria di atasnya merasa perlu untuk menahan kuat kedua tangan gadis itu yang mencengkeram bantal erat.

Jaehyung masih bergerak, tiga hujaman dalam dan dia menyusul klimaks. Tubuh jangkung ambruk menindih badan mungil di bawahnya, terengah, dan merasa kedua paha yang menjepit pinggulnya bergerak makin rapat dengan dinding otot berdenyut sebab menerima benih begitu banyak.

Untuk beberapa saat kedua orang itu bergeming di posisinya, mengatur napas. Perlahan tangan Wonpil bergerak memeluk kepala yang tergeletak di atas dada, mengusap surai coklatnya dan Jaehyung memejamkan mata, mulai diserang rasa kantuk.

Trilili, trilili. Ponsel Jaehyung berbunyi tak biasa. Kedua mata pria tirus langsung terbuka mendengarnya dan buru-buru bangkit untuk mengulurkan tangan meraih smartphone diikuti tatapan heran Wonpil. Dia menyalakan layar.

"Shit!" Jaehyung memaki, mencoba bangkit berdiri namun kemudian badannya limbung dengan tangan memegang kepala yang pening.

"Jae...!" Wonpil meraih pria itu, membantunya kembali duduk di sofa. "Kau sakit?"

Jaehyung menggeleng. "Low blood pressure." Ia mendesis. "I must go now," lanjutnya kembali berdiri setelah merasa baikan. Dia menyambar handuk dan masuk kamar mandi.

Wonpil memandang ponsel Jaehyung yang masih menyala, memberanikan diri untuk membaca pesan di laman chatting.

From: PresDir

"Meeting in 30 minutes."
.
.
"Hei!" Jaehyung muncul di dapur dengan sudah berganti baju. Rambutnya masih basah meneteskan air mengenai kerah. Ia menyodorkan tangan kanan dan Wonpil langsung paham, dengan cekatan menggulung lengan panjang kemeja Jaehyung. Selesai tangan kanan, pria itu ganti menyodorkan tangan kiri.

"Jae," panggil Wonpil sebelum Jaehyung berbalik meninggalkan dapur. Di tangan gadis itu ada sepotong roti panggang dengan ham yang langsung dilahap oleh Jaehyung. Dengan terburu-buru lelaki tinggi memberesi barang bawaannya ke kantor.

"Jae, mau aku buatkan bekal untuk sarapan?" Tanya Wonpil.

"No! I'm gonna late!" Sahut Jaehyung muncul lagi di dapur dengan mulut terbuka meminta disuapi roti panggang. Setelahnya, ia lari ke beranda sambil mengunyah makanan.

"Hati-hati!" Ujar Wonpil ketika Jaehyung membuka pintu lalu melesat keluar tanpa menoleh.
.
.
Jaehyung membuka pintu ruang meeting membuat semua orang yang sudah duduk mengelilingi meja panjang menolehkan kepala padanya. Pria itu mendudukkan diri di kursi paling ujung, berhadapan dengan Younghyun yang samar nampak masih mengatur napas. Dia pasti juga lari-larian ke kantor.

"Am I late?" Tanya Jaehyung.

"No," geleng Younghyun menuai helaan napas lega temannya.

Jaehyung merogoh saku celana untuk mengambil sapu tangan dan mengulap wajah yang berkeringat. Mendadak kedua mata Younghyun di depannya melotot lebar.

"Psst, psst!" Pria chubby berbisik.

"What?" Jaehyung mengerutkan kening heran.

Younghyun menunjuk tangannya sendiri, lalu menunjuk Jaehyung, dan berbisik. "Panty."

Dengan cepat Jaehyung memandang tangannya dan melotot horor. Tidak sadar jika yang dia pegang ternyata adalah celana dalam Wonpil. Shit, dia pasti salah ambil karena terburu-buru.

Pria tinggi langsung memasukkan lagi celana dalam ke saku dan memandang pintu ketika mendengar kenop diputar dari luar. Dia beserta semua orang di ruang meeting langsung berdiri ketika seorang pria paruh baya nampak berjalan masuk dengan segala kewibawaannya.

The StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang