-Zei yi pov-
Lagi-lagi, lagi-lagi aku memuntahkan bunga dari mulutku. Aku sudah terbiasa dengan semua ini dan tidak merasa takut pada hal ini karna aku tau apa penyebabnya dan yah~ begini lah sekarang, berada di atap sekolah sendiri dg dikelilingi puluhan kelopak bunga dan bunga utuh.
"Astaga Zei yi!!" pekik seseorang dari arah pintu masuk rooftop mengalihkan atensiku. Di sana berdiri seorang gadis dg wajah khawatirnya, sahabatku yg selalu ada di sampingku, Zhang Adha. Gadis periang yg cuek dan sedikit galak.
Sejak masih berada di tingkat junior high school, aku dan dia menjadi sahabat, walau awalnya tidak baik tapi ternyata persahabatan kami bisa berjalan lama dan aku harap bisa selamanya bahkan dilanjutkan oleh anak kami nanti dan terus berlanjut hingga akhir.
Sebenarnya aku dan Adha itu sama, kami sama-sama tidak bisa memiliki orang yg kami cintai. bedanya, aku mendapat penyakit aneh yg mereka sebut penyakit hanahaki atau penyakit cinta, dimana pada paru-paru orang yg mengidap penyakit ini tumbuh taman bunga yg subur dan lama-kelamaan akan menyumbat saluran pernafasannya dan yah~ aku yakin kalian tau bagaimana akhirnya. Namun, jika sebelum taman itu menyumbat saluran pernafasan, cinta si pengidapnya terbalas, maka taman itu akan mati dan tidak tumbuh lagi.
"Zei yi, apa kau masih tidak ingin mengoperasinya?" tanyanya sembari memandang sendu ceceran kelopak bunga dg sedikit noda darah yg tadi aku muntahkan, "aku tidak ingin kehilangganmu Zei yi" lanjutnya, yah~ memang kata dokter jalan satu-satunya hanyalah operasi tapi dg resiko mereka akan kehilangan rasa cintanya dan mungkin juga akan kehilangan ingatan tentang orang yg mereka cintai.
"Kau tau kan Adha, aku masih ingin mencintai Zeyu, aku tdk ingin melupakannya, jadi mungkin tdk sekarang" jawabku, "lalu apa kau tdk sayang padaku, apa kau ingin meninggalkanku dan membuatku sendirian?" ujarnya, dia memang sedikit sensitif jika menyangkut kesendirian. jadi, jika aku ada urusan yg menyebabkanku tdk bisa masuk sekolah dia pasti marah dan memaksaku untuk tetap masuk agar dia tdk sendirian.
"Zei yi, andai saja kita tdk datang menghampiri Ming fei waktu itu pasti sekarang kita sudah bersama orang yg kita cintai" ujarnya. ya memang penyebab tdk bisa dekatnya kami dg orang yg kami cintai adalah insiden pembullyan yg dilakukan pada Ming fei enam bulan yg lalu. Selain itu, kejadian itu juga menyebabkan kami dibenci seluruh sekolah, bahkan guru pun benci kami kalau seandainya orang tua kami bukan salah satu infestor terbesar di sekolah ini.
"Kau benar, tapi ya mau bagaimana lagi" balasku, "huh aq sungguh benci mereka berempat, mereka telah memfitnah kita dan membuat Zeyu dan teman-temannya benci kita, kalau saja mereka jujur bahwa mereka yg melakukannya dan tdk menuduh kita pasti kita memiliki banyak teman dan kau tidak akan mengidap penyakit aneh itu" cicitnya, "bersabarlah, entah kenapa aku memiliki firasat bahwa sesuatu yg kita inginkan akan terwujud dlm waktu dekat ini"
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
boy story | love story (oneshoot)
RandomBerisikan oneshoot fanfiction dari boygrup termuda JYPentertaiment, Boy Story dg segala romansa manis atau pahit dari sebuah hubungan. ~Hiatus sampai dapat inspirasi