"WHAT!! MARRIED!!" teriakan keras terdengar dari kediaman keluarga Li.
"Papa jangan bercanda, aku kan masih kecil, masak papa mau menikahkanku sih" protes Zihao, "papa itu tidak mau menikahkanmu, dia hanya menunangkanmu dengan anak temannya itu saja" sahut Hao yi, kakak Zihao.
"Pokoknya, mama dan papa tidak mau tau, besok kau harus ikut bertemu mereka untuk membicarakan pertunangganmu" putus mama Zihao telak.
"Mama~~" renggeknya pada sang ibu yang asyik meminum teh, "kasian mama tidak peduli" ejek Hao yi.
~Next day, Li's family home~
Hari ini orang tua Zihao menyuruhnya untuk tidak berangkat sekolah dan mengirimkan surat izin dengan alasan ada acara keluarga karena sesuai yang direncanakan kemarin hari ini mereka akan menemui keluarga yang akan menjadi besan mereka nantinya.
"Kenapa kau menekuk wajahmu begitu bocah" tanya Hao yi, "ge! kenapa bukan kau saja sih yang dijodohkan, kenapa harus aku?" tanya Zihao pada sang kakak yang berjalan lebih dulu dari dirinya, "kenapa tanya aku, tanya calon mertuamu sana kenapa memilihmu yang bodoh ini" jawab Hao yi, "sialan kau ge".
Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya Zihao dan keluarganya sampai di restoran yang mereka tuju. Restoran dengan nuansa weastern dan chinese yang dipadukan dengan sangat apik hingga mampu menarik minat para jutawan untuk membelanjakan uang mereka demi seporsi makanan di sini.
"Ayo kita masuk, mereka pasti sudah menunggu" ujar mama Zihao yang sangat bersemangat untuk pertunangan anak bungsunya.
setelah masuk mereka menuju resepsionis terlebih dahulu untuk bertanya meja yang telah dipesankan untuk mereka. "permisi pesanan meja untuk keluarga Li?" tanya mama Zihao pada sang resepsionis, "ah meja keluarga Li ada di lantai atas, ruang B meja no.6 dengan konsep private meeting" jawab sang resepsionis, "ah xie-xie".
"Permisi!" ujar papa Zihao sembari membuka pintu, "oh Li Yong Qin, apa kabar, mari duduk silahkan, ini keluargamu?" sahut pria berperut buncit dengan jas maham yang melekat di tubuh gempalnya, "ah ya kabarku baik, dan ini Zihao putra bungsuku" jawab papa Zihao sembari menunjuk Zihao yang hanya menekuk wajahnya. "Ouh kenapa dia tampak sangat malas?" tanya si pria buncit, "ah ya maaf dia sedikit kesal karena ponselnya rusak, mohon dimaklumi anak remaja sekarang memang tak bisa jauh dari ponselnya" jawab mama Zihao.
'ah jadi ini alasannya kenapa aku tidak boleh membawa ponsel, awas saja pokoknya akan aku gagalkan pertunanggan ini dan juga apa-apaan gadis itu, kenapa dia menatapku seperti itu? ah kurasa itu karna aku terlalu tampan' ujar Zihao dalam hati.
"Baiklah Yong Qin, bagaimana kalau kita bahas pertunangannya dulu baru kita makan?" tanya si pria buncit yang diketahui bernama Yu Shuan.
"Ah tentu tuan Yu, kita mulai dari mana?" tanya balik papa Zihao. "Bagaimana jika kita kenalkan mereka dulu, kurasa mereka belum kenal" jawab tuan Yu, "ah ya Zihao kenalkan itu nona Yu Yan, dia yang akan menjadi calon istrimu" ujar papa Zihao pada anaknya.
"Ah kenalkan aku Hao yi" sahut kakak Zihao memperkenalkan dirinya pada gadis yang duduk di hadapan adiknya. "Hao yi biarkan Zihao dulu yang berkenalan dengan nona Yu" tutur mama Zihao.
"Tidak apa ge kau bisa berkenalan dengannya dulu, kalau kau menyukainya kau juga bisa mengambilnya" ujar Zihao datar.
"Qiqi jangan begitu" ingat mama Zihao, "kenapa kalau memang Hao yi gege menyukai nona Yu, aku bisa apa, kita tidak boleh menghalanggi cinta mereka ma. Sudah yah aku pergi dulu Jiabao ge menungguku" jawab Zihao lalu beranjak dari duduknya sedang keluarga yang dia tinggal hanya menahan malu dan takut dimarahi keluarga kaya itu.
Enjoy my story and stay tunggu aku update. Xie-xie kalian semua. Wo ai ni :*
Oh ya bentar lagi baby Yang yang ultah dan aku belum mikir buat cerita apa pas ultahnya Shuyang, mungkin ada yang mau ngasih saran?
KAMU SEDANG MEMBACA
boy story | love story (oneshoot)
RandomBerisikan oneshoot fanfiction dari boygrup termuda JYPentertaiment, Boy Story dg segala romansa manis atau pahit dari sebuah hubungan. ~Hiatus sampai dapat inspirasi