7. Hanahaki disease (2) | Yu Zeyu

130 10 0
                                    

~Zei yi's room~

Puluhan, ah tdk mungkin ratusan kelopak bunga bercecer di lantai kamar Zei yi. Karna sebuah cinta yg bertepuk sebelah tangan, sebuah taman bunga tumbuh di paru-paru Zei yi membuat dia sering batuk dan memuntahkan beberapa kelopak bunga dari mulutnya.

Sudah berkali-kali Zei yi di tanyai mengenai operasi pengangkatan taman bunga itu, namun ia selalu menolak dg mengatakan ia masih ingin mencintai Zeyu.

"Yu Zeyu, aku benar-benar mencintaimu, tapi aku sadar siapa aku dimatamu, pembully yg melukai sahabatmu" ujarnya sambil memandang senduh langit mendung dari jendela kamarnya.

Di tempat lain, dua orang remaja laki-laki tengah berbincang tanpa memperdulikan keadaan sekitar, "ge, gege tdk ingin menerima Adha? Kulihat dia sudah berusaha keras selama ini untuk mendapatkan cintamu" ujar yg lebih muda, "kau tau sendiri aku benci dia Zeyu, apa yg pernah dia dan temannya itu lakukan pada Ming fei benar-benar keterlaluan, bahkan sampai sekarang Ming fei masih blm juga sadar, padahal ini sudah enam bulan" kata Xinlong -yg lbh tua- dg sedikit tersulut emosi mengingat apa yg terjadi enam bulan yg lalu di sekolah mereka, "sepertinya kau benar-benar mencintai Ming fei ge?" ujar Zeyu, "yah Ming fei itu gadis yg baik dia juga manis" ucap Xinlong dg sedikit rona merah di pipinya, "aish gege bisa saja".

~Next Day, NCC School~

Setelah berpamitan pada ibunya, Zei yi melangkahkan kakinya memasuki gedung sekolah dg langkah ringan seolah tdk pernah terjadi apapun padanya di sekolah ini.

Sepanjang perjalan menuju kelasnya, pandangan sinis dari orang-orang sekitar senantiasa mengikutinya. tapi ia tdk peduli, toh mereka semua tdk tau yg sebenarnya dan Zei yi maupun Adha tdk ingin mengatakan yg sebenarnya.

"Yah Huang Zei yi" teriak Adha dari arah belakang membuat Zei yi mau tdk mau menolehkan kepalanya. "Ayo ke kelas bersama" ujar Adha dg senyum manisnya, "bukankah setiap hari juga begitu?" bls Zei yi, "eh iya yah" ucapnya sembari menggaruk tengkuknya yg tdk gatal seolah itu adalah pertama klinya ia salah bicara, "yah sudah ayo".

Perjalan mereka lanjutkan dg diisi berbagai cerita dari mereka berdua yg membuat mereka tertawa tdk jelas. "Kau tau Adha, tadi kucingku sangat manja, dia tdk ingin beranjak seinchi-pun dari pangkuanku" kata Zei yi, "jika itu aku dan kucing itu ada di pangkuanku mungkin seluruh rumahku sudah hancur sekarang" ujar Adha, "hhhh rumahmu hancur karna kau ketakutan ya?" ujar Zei yi yg dibarengi tawa mengingat bagaimana ekspresi Adha saat didekati kucing, "tentu saja aku benci hewan satu itu".

Langkah mereka terhenti kala kedua retina mereka menatap dua orang pria yg menjadi mimpi mereka, He Xinlong dan Yu Zeyu.

"Zei yi kau baik-baik saja?" tanya Adha saat melihat wajah pucat Zei yi dan fokus matanya yg terfokus pada Zeyu, sungguh tulus cintanya untuk pria berwajah manis itu.








~TBC~  

boy story | love story (oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang