23. Twins | He Xinlong

54 8 0
                                    

~ 10 march 2005, at 23.45 pm~

Beberapa suster sedang dilanda kepanikan. Di hampir tengah malam ini seorang pasien melahirkan tiba-tiba datang dan dengan terburu-buru, dokter dan suster yang ada segera menyiapkan ruang bersalin untuk ibu hamil itu.

Tiba di ruang bersalin wanita hamil itu sudah tidak sadarkan diri dan mau tidak mau mereka harus melakukan operasi dengan segera saat itu juga.

Setengah jam berlalu, kini waktu menunjukkan pukul 00.15 dan baik dokter maupun suster belum ada yang keluar dari ruang operasi.

"Tuan He", akhirnya seorang dokter telah keluar di ikuti dua orang perawat yang masing-masing mengendong satu bayi.

"Selamat Tuan, bayi anda kembar dan salah satunya berjenis kelamin perempuan" ujar sang dokter.

"Kau ambil saja bayi perempuan itu, aku tidak butuh anak itu. Aku hanya butuh anak laki-laki ini" balas tuan He sembari mengambil anak laki-lakinya dari tangan salah satu suster.

"Kalau kau tidak mau kau boleh membuangnya" lanjutnya.

Setelah menghilangnya tuan He dari pandangan mereka, kedua suster dan dokter itu tampak saling pandang tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh tuan He.

"Lalu kita harus bagaimana dok, tidak mungkin kita membuang bayi ini" ujar salah satu suster.

"Kemarikan, aku yang akan merawatnya, lagi pula aku dan suamiku juga ingin punya anak, mungkin bayi ini ditakdirkan untuk kami" jawab sang dokter.

"Anda sangat baik" ujar suster yang lain dan dibalas senyum oleh dokter Zhang.

~9 march 2020~

"Mama!! papa!! " seru seorang anak perempuan yang berjalan turun dari tangga.

"Adha jangan lari, nanti kamu jatuh sayang" sahut wanita dewasa yang sedang memasak di dapur.

"Hehe maaf mama, oh iya hari ini kita jadi liburan ke Beijing kan?" tanya Adha yang sudah duduk di meja makan.

"Iya sayang, kita jadi pergi ke Beijing hari ini" jawab sang ayah.

"Yeah jalan-jalan!!" pekik Adha bahagia.

"Jangan teriak-teriak, nanti mengganggu tetangga" tutur mama Adha dan disambut senyum manis anak kesayangannya.

Pukul 10 siang, Adha beserta kedua orang tua-nya sudah bersiap akan pergi ke Beijing untuk menikmati liburan mereka.

Sampai di Beijing, Adha dan kedua orang tuanya segera menuju ke hotel yang sudah dipesan sebelumnya.

"Bagaimana sayang, kau suka Beijing?" tanya papa Adha pada putrinya yang sedari tadi tidak henti-hentinya tersenyum bahagia.

"Tentu saja papa, aku sangat suka Beijing" jawab Adha menatap papanya sebentar lalu beralih menatap jalanan kota Beijing lagi.

"Mungkin lain kali papa harus mengajak Adha kerja, ya kan sayang?" tanya mama Adha.

"Tentu ma, papa harus mengajakku syuting, mungkin aku juga bisa menjadi artis seperti papa" ujarnya menjawab pertanyaan sang ibu.

Di sisi lain, sepasang suami-istri telihat sedang bertengkar tanpa tau bahwa putra mereka melihat dan mendengar apa yang mereka pertengkarkan.

"SEMUA INI SALAHMU, JIKA KAU TIDAK MEMBUANG PUTRIKU MUNGKIN SEKARANG AKU SEDANG BERBAHAGIA DAN XINLONG JUGA AKAN BAHAGIA BERSAMA SAUDARI KEMBARNYA!!" bentak sang istri.

"AKU TIDAK BUTUH ANAK PEREMPUAN ITU, YANG AKU BUTUHKAN HANYA XINLONG, HANYA DIA YANG AKU BUTUHKAN UNTUK MENERUSKAN PERUSAHAANKU".

"Jadi, sebenarnya aku memiliki saudara kembar?" gumam anak laki-laki bernama Xinlong itu.

~Enough hotel, 10 march 2020~

"Ma! pa! hari ini kita ke pantai ya?" ujar Adha begitu masuk ke dalam mobil.

"Kita akan kemana-pun yang kau mau, tapi ini masih pagi kita akan pergi ke kebun binatang dulu yah. Nanti sore kita baru ke pantai menikmati sunset di pantai, ok" balas mama Adha.

"Hm baiklah".

~Xinlong's side~

"Xinlong, hari ini sepulang sekolah kau ikut kelas bimbel, setelah itu ikut latihan anggar. Papa sudah mendaftarkanmu di kelas elite" ujar papa Xinlong dingin.

"Xinlong, nanti pulang sekolah langsung pulang yah sayang, mama ingin kamu mencoba resep kue baru yang mama buat" sahut mama Xinlong.

"APA MAKSUDMU HAH?!" bentak papa Xinlong pada istrinya.

"Apa? aku hanya meminta Xinlong untuk cepat pulang dan tidak keluyuran sepulang sekolah.

"Xinlong ayo berangkat" ajak papa Xinlong.

"Iya, ma Xinlong berangkat ya, sampai nanti" pamit Xinlong kemudian menyusul papanya yang sudah jalan duluan.

"Iya sayang, hati-hati yah" balas mama Xinlong.

'Maaf ma! pa! aku tidak akan melakukan apa yang kalian suruh, hari ini aku akan mencari saudara kembarku. Walaupun aku harus mencarinya hingga ke seluruh penjuru china, aku akan tetap mencarinya'

boy story | love story (oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang