17. WE

67 6 2
                                    

NOTE : ini bukan cerita BOY STORY, hanya curahan hati penulis yg dimasukan ke dalam work ini untuk dibagikan pada pembaca. Enjoy the story : )




Ini adalah kisahku, dimana aku akhirnya memilih meninggalkan seorang yg aku sayang. Dia sahabatku, kami memang belum lama menjadi sahabat tapi aku sangat menyayanginya tidak hanya sebagai sahabatku tapi juga kakakku. Yah~ dia memang lebih tua satu tahun dariku, tapi kami satu kelas, karna saat aku kecil ibuku memutuskan untuk menyekolahkanku walau umurku belum cukup.

Awal persahabat kami di mulai saat ujian akhir tahun berlangsung, kebetulan saat itu kami satu ruanggan, jadi saat waktu istirahat kami belajar bersama. Hal itu terus berlanjut hingga kini kami memasuki tahun kedua di senior school, "Adha kamu tau boygroup ini gak?" tanyanya padaku, saat itu hari pertama kami di tahun kedua dan pada saat itu kami duduk semeja, karna masih hari pertama jadi duduknya terserah dan karna pada saat itu kami sudah agak akrab jadi kami duduk bersama. "ooh boygroup ini, aku tau disini aku suka sama dance machine-nya, aku suka liat dia dance apalagi pas tampil di acara kontes dance, gila keren banget, tapi sayang dia peringkat tiga" ujarku excited, aku memang begitu kalau bahas idol kpop, maklum saat itu kpopers di kelasku hanya dikit dan aku-pun gak terlalu deket dg para pencinta oppa-oppa korea di kelasku.

"Aku suka maknae-nya imut banget sumpah, ya ampun pengen bawa pulang" ujarnya men-dramatisir, "aku juga suka sama leader-nya, kayak badboy banget gitu" balasku.

Waktu terus berjalan, hampir setiap hari kami selalu bersama hingga rasanya, jika tidak ada dia terasa sangat sepi. Dan hari itu-pun tiba, hari yg paling aku benci, entah kenapa aku merasa dia menjauhiku, dia lebih sering bersama teman junior-ku dulu. Sebenarnya aku tidak pernah menganggapnya sebagai teman, aku benci dia, karna dia genk pertemanan yg aku jalani hampir tiga tahun harus terpaksa dibubarkan. Saat itu, aku sebagai ketua harus memilih mempertahankan genk perteman kami dan terus menentang perintah orang tuaku  atau membubarkannya. Aku memilih membubarkan, selain karna tidak ingin terus-terusan menentang orang tuaku, aku memiliki alasan lain, aku merasa dia ingin merebut sahabat baikku waktu itu dan pilihan bubarnya genk pertemanan kami membuatnya tidak bisa mendekati sahabatku lagi, syukurlah sekarang aku dan sahabat junior high school-ku itu masih berteman baik.

Entah disengaja atau tidak di tahun pertama senior high school, aku merasa dia ingin merebut teman baikku lagi, saat itu aku dan dia baru berteman sekitar dua minggu tapi teman junior school-ku itu mendekatinya dan akhirnya kini mereka menjadi teman baik dan aku, tidak pernah dipedulikan lagi.

Kini aku merasa hal itu terjadi lagi, sahabat baruku kini lebih sering bersama dia, waktu kami bersama hanya sedikit, hanya saat istirahat pertama untuk makan siang, kadang dia juga memilih bersama teman junior high school-ku itu, saat istirahat kedua-pun mereka selalu berdua, juga saat pelajaran mereka berdua bergurau bersama, entah sahabatku itu sadar atau tidak aku selalu melihat interaksi yg terjadi di antara mereka dan itu membuatku merasa tidak dianggap lagi.

Beberapa hari ini aku mencoba menghindar tapi gagal, aku masih tidak bisa mengacuhkannya. Dua hari lalu selepas pulang sekolah aku  bertekat bahwa hari ini aku akan mengacuhkannya, aku tidak akan berbicara padanya, dan berhasil aku tidak mengucapkan kata apapun.

Mungkin kalian bertanya kenapa aku lakukan itu, aku hanya lelah hampir satu minggu dia mengabaikanku dan memilih bersama teman junior-ku itu, aku juga tidak ingin menganggu mereka, jadi aku memilih menjauh agar tidak menganggunya dg teman barunya, semoga keputusan yg aku ambil adalah keputusan yg tepat, do'akan aku semuanya.



saturday, 15 february 2020.
the day my friendship ends

boy story | love story (oneshoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang