42

42.7K 1.5K 222
                                    

"Eh Kenzou jangan lari-lari ntar kamu jatuh!" teriak Caca sembari mengejarnya sedang Kenzou sendiri tak mengindahkan intrupsi Caca. Dengan mainan pesawat ditangan Kenzou asyik lari-larian, entah mengitari meja, lari sampai ke teras rumah atau sampai ke dapur segala, intinya dia menjelajah rumah ini sembari bibir berkata "Gueeeng! Cuiiiit wuuus!" seolah mantra itulah yang terus Kenzou rapalkan. Ingin sekali Caca menarik bocah aktif itu dan menyuruhnya untuk diam tapi niat Caca justru tak membuahkan hasil yang ada Caca semakin capek dibuatnya.

"Mommy ayo kejar Kenzou! Hahahahaha!" teriaknya riang, oh bocah semprul emang. Tapi nggak mungkin jugakan Caca ngejar Kenzou alhasil Caca mengunakan cara licik yang pastinya ampuh, menghemat tenaga juga. "Kenzou lihat Daddy pulang bawa mainan baru." teriak Caca seketika yang membuat langkah Kenzou terhenti sembari berkata dengan semangat, "Mana-mana, Mo..."

"Ketangkap!" seru Caca riang yang justru disambut tetiakkan kesal Kenzou. "Aaaa Mommy! Curang! Curang curang!" serunya dengan wajah bete dan kaki dihentakkan keras. Melihat itu Caca justru tertawa sembari menggiring tubuh Kenzou buat melangkah kesofa ruang tengah dimana mainan-mainan berserakkan bebas. Dengan Caca yang berada tepat dibelakang tubuh Kenzou, mendekap tubuh mungilnya dengan erat membuat langkah Caca semakin berat dan sedikit kesulitan dibuatnya, tapi mau bagaimana lagi ini salah satu cara agar Kenzou nggak kabur. Tapi baru beberapa langkah tangis Kenzou justru terdengar nyaring setelah tadi Caca melihat wajahnya yang tengah mencebik hendak menangis membuat Caca semakin tertawa terbahak. Entahlah dimata Caca itu lucu, sangat.

"Huuua Mommy, huhuhu! Huhuhu! Huaaa! Mommy nakal! Huuuhuu!" Tangisnya menjerit-jerit membuat rumah ini semakin ramai. Jika ada Mama pasti Caca diomelin habis-habisan. Entahlah tapi rasanya sangat kurang jika nggak menggoda Kenzou sampai menangis meski nantinya Caca sendiri yang kelimpungan buat nenangin. Segera Caca melepas dekapan Caca membuat Kenzou luruh diatas karpet dengan kaki yang tak berhenti bergerak. Dengan jahilnya Caca meraih ponsel Caca memotretnya dan memamerkan wajah cute Kenzou ketika menangis. Kasian juga melihatnya, huh!

Segera Caca duduk disebelah Kenzou meraih kepalanya dan menyandarkannya didada Caca, mengusapnya pelan sembari menenangkannya.

"Mommy bakal hiks! Curang! Ntar Kenzou aduin ke Dady titik!"

"Masa anak cowok mainnya aduin sih nggak gentle." dengus Caca dengan terkekeh pelan.

"Tapikan Mommy nakal? Curang! Kenzou nggak suka hiks!"

"Terus kalau Kenzou jatuh gimana? Nggak takut sakit?"

"Kenzou nggak jatuh kok." terus Kenzou masih mengelak dengan sisa-sisa air mata dipelupuk matanya.

"Kenzou marah sama Mommy, nggak mau deket-deket Mommy, titik." tukasnya sembari menjauh dan tangan bersidekap oh jangan lupakan wajah melengos bersungut-sungutnya membuat Caca ingin mencubitnya dengan gemas. Dan Caca melakukan itu, tentu semakin membuat Kenzou kesal dan terus merengek.

"Iya deh iya, Mommy minta maaf. Udah deh ngambeknya sini cium Mommy dulu." Pinta Caca setelah cukup lama Kenzou mendiamkan Caca, bahkan Kenzou melakukan aksi mogok biacaranya. Alih-alih mendapat respon Caca justru mendapat penolakkan saat berbagai makanan dan iming-iming sengaja Caca tawarkan guna meluluhkan hati Kenzou tapi tak satupun membuahkan hasil. Ditengah aksi bujuk membujuknya dering telepon Caca terdengar. Segera Caca angkat telepon itu saat melihat nama Tania yang tertera disana. Dengan gerakan reflek Caca menepuk jidat Caca dengan mata yang tak henti melihat kearah jarum jam.

"Ya udah, Caca segera kesana. Maaf ya tadi Caca kelupaan."

"...."

"hmm..., gitu. Oke-oke Caca on the way kesana, nggak lama kok sepuluh menitan. Iya, bye." tukas Caca sembari beranjak, bisa Caca lihat dari ekor mata akan lirikkan Kenzou yang mengundang tanya setelah pergerakkan Caca membuat Caca sengaja berkata. "Mommy pergi ah, lagipula ada yang ngambekin Mommy, Mommy juga bisa ikut ngambek tuh, hng!" ujar Caca lantang sembari beranjak pergi baru beberapa langkah tangis Kenzou justru terdengar lebih nyaring daripada yang tadi. Membuat bik Na yang melihat hanya menggeleng heran.

 ISTRI SANG DOSEN KILLER #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang