prolog

1.7K 54 3
                                    

"Hiks ... hiks"seketika isak tangis Airin pecah ketika mendengar perjanjian antara Aji dan sahabat nya, yang mengakibatkan detak jantung Airin bagaikan gendang yang dipukul bertubi-tubi.

"Airin ikhlas mas,jika mas ingin memenuhi semua perjanjian antara mas Aji dan sahabat mas ...hiks ... hiks.Airin mencoba iklas dengan semuanya. Tapi Airin minta, mas ceraikan Airin"terang Airin sembari melepaskan tangan nya yang digenggam oleh Aji sejak pertengkaran ini.

Buuum

Aji bagaikan terkena pukulan keras, bagaimana tidak! istri yang sangat dia cintai dan sayangi akan meninggal kan dirinya!

"Tidak, mas tidak setuju jika seperti itu"tolak Aji.

Airin menoleh Aji yang sejak tadi duduk bersimpuh dibawah kakinya.

"Terus apa bedanya mas dengan perjanjian itu? Mengapa mas tidak menolaknya?mengapa mas setuju dengan perjanjian itu?" tanya Airin bertubi-tubi dengan suara paraunya.

Apa yang bisa dilakukan seorang istri? Ketika mengetahui bahwa ia akan di madu.

Apa lagi!!!yang akan diperistri oleh suaminya kelak adalah istri dari almarhum sahabat karib suaminya.

Tak ada seorang istri yang mau dimadu.

"Mas gak bisa jawab kan?"tanya Airin kembali, karna dari tadi Airin tak mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan nya kepada Aji."Airin tau, mas orang yang tidak bisa ingkar janji, tapi lepaskan Airin. Airin gak sanggup jika diginiin mas hiks ... hiks".

"Tidak Airin, mas gak bisa melepaskan kamu. Mas sayang sama kamu dan juga mas gak bisa ngingkarin janji mas!"terang Aji yang bimbang dengan kedudukan nya.

"Mas pilih perjanjian itu atau Airin mas?" tanya Airin membuat pilihan untuk Aji. Aji hanya diam, dia tidak bisa memilih keduanya. Dua-duanya sama- sama membuat dia jatuh, ibarat kata maju kena mundur juga kena."Mas gak bisa pilih keduanya Airin" jawab Aji setelah memantapkan keputusan nya.

"Mas harus pilih salah satu, Bukan nya demi sesuatu. Apa yang kita lakukan, ketika kita ditempatkan diantara dua pilihan, kita harus mengorbankan salah satunya. Ya kan mas, mas sendiri ngomong seperti itu ke Airin kan?" terang Airin mencoba membantu Aji mengingat tentang perkataan nya dulu.

Bukanya Aji tidak mengingat perkataan nya itu, hanya saja Aji tidak mau meninggalkan Airin. Tidak dia tidak ingin kehilangan cinta nya Lagi. Ya Lagi!

"Mas ingatkan kajian ustadz Naja waktu itu?,

"Allah tidak akan menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud, tetapi Allah menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang disengaja, maka kaffarat sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberikan pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang budak."

"Bagi siapa yang tidak sanggup melakukan demikian, maka kaffaratnya berpuasa selama tiga hari. Yang demikianlah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukumnya untuk kamu bersyukur,mas ingat kan?" tanya Airin lagi-lagi mengingatkan Aji tentang kajian ustadz Naja, Selaku ustadz di masjid perkomplekan.

"Airin takut mas, Airin takut mas gak bisa mersikap adil hiks hiks, Airin takut hiks" terang Airin bagaimana perasaan nya sekarang.Cemas Dan takut itulah yang dirasakan nya sekarang.

Air mata sudah membanjiri pipinya, mata sembab dan memerah.

"Mas janji, mas akan bersikap adil antara kamu dan sindi".

ya sindi mantan istri almarhum mas zaki, sahabat karib suamiku.

"Baiklah jika mas bisa bersikap adil, aku akan mencoba menerimanya.Aku akan tetap menjaga surgaku"setelah mengatakan itu Airin bangkit dari duduk nya dan meninggalkan Aji seorang diri didalam kamar.

"Maafkan mas Airin"gumam Aji disela tangisnya mengusap kasar rambutnya.Penampilan Aji sangat kacau saat ini. Karena beban perjanjian antara ia dan sahabatnya yang membuat nya Frustrasi.

Bunyi alat detak jantung yang menggema ke seluruh ruangan.Air mata tak dapat dibendung lagi.

"Aji sahabat ku, sebelum aku pergi, mau kan kabulkan harapan ku"minta seseorang yang sedang terbujur diatas brankar rumah sakit. Hidungnya ditutupi oleh selang oksigen dan tangan nya dipasang infus.

"Iya aku mau mengabulkan apa saja yang kau pinta zak!"jawab Aji tanpa pikir panjang.

"Baiklah, aku ingin saat aku pergi kau menikah dengan istri ku sindi"terang zaki dengan suara khas orang sakit.

"Tta-tapi zak"gugup Aji.
"aku gak bisa jika menikahi istrimu, aku juga mempunyai istri."tolak Aji.

"Aku mohon Ji, untuk terakhir kalinya"pinta zaki dengan nafas yang amburadul.

"Baiklah aku akan mencobanya".

Dan setelah Aji mengatakan itu, di detik itu juga zaki menghembuskan nafas terakhirnya dan pergi dengan tersenyum. Tugasnya didunia telah usai.

Hanya sebuah keberuntungan yang sedang ia harapkan agar Airin tetap bertahan di sisi nya.

ooOO*****OOoo

Riau,9 januari 2020
Ig@paratul17_

Jodoh Tak Utuh (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang