9. Terluka2

511 22 0
                                    

"Secepat itukah kau mengenali wanita yang baru dihidupmu? dan akankah secepat itu pula kau akan melupakan wanita yang sudah lama bersemayam dihatimu?"
'Airin Arasya'

ooOO*****OOoo

Airin duduk dihadapan Ike. Wajah Airin begitu murung dan mata sembab begitu jelas dimata Ike.

"Airin"panggil Ike lembut, membuat Airin menengadahkan kepalanya.

"Apa ada masalah lagi?"tanya Ike mengelus punggung tangan Airin dengan lembut.

"Kalau aku ngomong sama mba Ike, pasti dia bakalan marahin mas Aji lagi. Aah sudahlah lebih baik aku pendam sendiri aja. Iya lebih baik begit_"

"Airin"panggil Ike menyadarkan Airin dari lamunanya.

"E_h iya mba, gak ada apa-apa kok"ucap Airin gagap mencoba untuk berbohong dan tersenyum menutupi kebohongannya.

"Ta_"

"Udah yuk kita makan! Yuna mau makan apa?" tanya Airin mengalihakan pembicaraan.

"Una udah mamam ante"ucap Yuna dengan meminum air susu yang sudah Airin siapkan sebelumnya.

Airin mengangguk. Ike memperhatikan gerak gerik Airin dan menyipitkan matanya melihat ada hal yang tidak beres.

Ali menggelengkan kepalannya memperhatikan tingkah istrinya yang memiliki tingkat kepo yang terlalu tinggi.

"Aji mana rin?kok gak ikut gabung makan?" tanya Ali membuka suara.

"Em mas Aji_"

Belum sempat Airin selesai dengan ucapannya, sesosok Es berlalu melewati mereka pergi keluar rumah, Ajilah orangnya.

Semua orang memperhatikan kepergian Aji. Termasuk Airin.

Airin menitikan air matanya. Dan mengusapnya. Ike memperhatikan Airin.

Ike beranjak dari kursinya, ingin mengikuti Aji. Namun, Airin lebih dulu mencegah Ike.

"Cukup mba! Biar Airin aja yang nyelesaikan masalah Airin"ucap Airin menumpahkan air matanya."Airin gak mau membuat mba repot, dan gak mau juga membuat mba dan mas Aji jadi bertengkar gini"lanjut Airin menunduk dan menghapus air matanya,kemudian dia menatap mata Ike."Airin gak papa mba, Airin yakin Airin bisa kok"ucap Airin tersenyum menyakinkan Ike bahwa ia bisa melewati ini semua, meskipun ia tak seyakin itu. Airin berlalu ke kamarnya.

"Tap_"Ali menggenggam tangan Ike yang Ingin menghentikan Airin.

kemudian Ali menggelengkan kepalannya, mencoba mengatakan kepada Ike bahwa Airin benar. Ike menuruti keinginan suaminya itu.

*****

"Sayang! Kamu dari mana?Jam segini baru pulang?" tanya Sindi yang melihat kedatangan Aji dengan baju basah kuyup.

Aji menggeleng dan mendekati Sindi. Aji mengelus surai panjang Sindi dengan sayang.

"Aku gak papa, cuma kehujanan aja"ucap Aji meyakinkan Sindi dan tersenyum.

"Hem, aku udah siapin air hangat buat kamu"ucap Sindi mesra.

"Yaudah aku mandi dulu ya"ucap Aji melangkah menuju kamarnya. Belum satu langkah berjalan ia membalikkan badannya.

"Gimana keadaan kamu?"tanya Aji kembali mendekati Sindi.

"Lumayan enakan"ucapnya bahagia.

"Syukurlah"Aji mengelus pipi Sindi dan berlalu dari sana.

*****

16.02 wib

Buliran air turun dari langit membuat para tumbuhan dimuka bumi ini menjadi bahagia. Para katak berlomba-lomba memanggil hujan dan melompat kesana kesini menandakan hati mereka bahagia.

Tetapi tidak untuk Airin.Hanya menangis yang mampu Airin lakukan.

Hujan nya tidak terlalu deras, sehingga membuat suasana sore perkomplekan elit dikota bandung kian tenang, siapa saja yang merasakannya akan terasa senang,

"Kenapa Airin yang disalahkan? Kenapa? Airin rasa gak sanggup buat jalani ini hiks hiks'batin Airin

"Kenapa mas bisa semarah itu? Hiks, Airin gak bermaksud membuat mas terluka hiks hiks, yang Airin gak sangaka mas membentak Airin seperti itu? Seharusnya itu sudah hak nya mba ike buat tau semuanya mas hiks hiks?"batin Airin sembari memegang foto pernikahannya.

"Secepat itukah kau mengenali wanita yang baru dihidupmu? dan akankah secepat itu pula kau akan melupakan wanita yang sudah lama bersemayam dihatimu?"ucapnya meletakan foto diatas kasur dan ia berbaring meringkukan badannya yang terasa dingin itu.

"Ma, seandainya mama masih disini. Akankah mas Aji akan melakukan ini ke Airin?"Ucapnya parau.kembali mengambil foto itu dan memeluk foto pernikahaannya begitu erat.

"Ma, maafkan Airin. Karena Airin gak bisa jadi istri yang baik. Hiks hiks"

"Kuatkan Airin buat menghadapi ini semua Ma"batin nya sembari menangis menutupi mulutnya dengan selimut.

Airin duduk karena ia mengingat sesuatu hal.

Airin menghapus semua jejak air matanya."Aku harus minta maaf sama mba ike"ucap Airin dan beranjak dari kasurnya.

ooOO*****OOoo

Jangan lupa tinggalkan vote and comen kalian guys

See you next part yee.

Jodoh Tak Utuh (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang