14.45 wib
"Dengerin mas dong yang"kata Aji menahan tangan Sindi yang hendak membua pintu taxi.
Sindi menghempaskan tangan Aji yang ada di pergelangannya,"apalagi sih mas, yang perlu didengerin. Aku mau pulang, aku capek"ucapnya kesel.
"Yaudah mas anter pulangnya"Sindi menatap Aji.
"Ada syaratnya."
Aji mengernyit bingung,"apa?"
"Sepanjang perjalanan, kamu gak boleh belain Oca atau cerita tentang Airin. Aku lagi badmood buat dengerin semua tentang mereka"katanya menyebutkan persyaratan yang harus dipenuhi Aji, sementara Aji merasa bingung dong.
"Kenapa gak boleh?kan Airin istri mas juga"
Sindi semakin kesal,"yaudah gak usah antar aku!"
Aji kembali mencegah Sindi yang akan meraih kenop pintu."yaudah mas ikutin kemauan kamu"kata Aji mengalah.
Seperkian detik kemudian Sindi menyimpulkan senyum tanpa Aji ketahui.
*****
"ASSALAMMUALAIKUM"teriak Oca memasuki rumah Airin dan disusul Airin dibelakangnya. Airin menutup telinganya saat Oca berteriak. Sungguh suaranya amat menyakitkan bagi yang mendengarkan.
"Hei hei hei. APA ADA ORANG DI DALAM?"teriaknya lagi saat tak melihat siapapun didalam rumah Airin."rin rumah lo kok jadi angker gini, gak ada penghuninya. Seperti rumah hantu"kata Oca saat Airin duduk disampingnya.
"Huus mulut lo ya. Sekate-kate lo ngomong, rumah gue ini adem ayem tau gak"ucap Airin enggak terima karena rumahnya dikatain rumah hantu.
Oca tetap bergiding ngeri,"iya adem ayem, tapi gak ada penghuninya. Mana sih bi Ayum?"tanya Oca penasaran karena enggak biasanya bi Ayum gak jawab salamnya kalau sudah dengan suaranya.
Airin merapikan barang belanjaannya tadi,"palingan lagi ngehalu dikamar"kata Airin membawa belanjaannya ke dapur. Disusul Oca mengikuti tapi bukan kedapur melainkan kekamar bi Ayum.
"MASSYAALLAH, IBU TUA SATU INI TETEP NGEHALU MULU HIDUP NYE. PANTESAN GAK NGEJAWAB SALAM ANE OH TENYATA DIA SEDANG MENGHALU SEMBARI DIALUNI OLEH MUSIK NAN ROMANTIS TIS ROMA IRAMA"teriak Oca meneriaki bi Ayum yang sedang membaca novel sembari mendengarkan musik dengan airphon nya.
Bi Ayum kaget saat mendengar teriakan dan pintu yang terbuka tiba-tiba. Airin yang menyaksikan hanya geleng-geleng saja. Sudah biasa hal ini.
"Astaghfirullah neng. Jantung bi Ayum kaget loh"kata bi Ayum memegangi dadanya.
Oca tertawa melihat wajah bi Ayum yang kaget."maka nya bi udah tua juga tapi masih ngehalu"kata Oca duduk dikasur bi Ayum.
"Alah macam kamu enggak aja. Kita itu satu surpe"ucap bi Ayum sembari melempar Oca dengan bantal.
"Survei kali bi"
"itu maksudnya"ucap bi Ayum sembari nyengir.
Oca meletakan kembali bantal yang dilempar bi Ayum disampingnya,"iya tapi gak gitu juga sih bi. Nanti kalau ada orang yang maling gimana?terus bibi dicekiknya hik"kata Oca mencontohkan orang yang sedang dicekik."dan isdet. Teru...s masuk berita. SEORANG IBU TUA MATI KARENA KEASIKAN MENGHALU OPA OPA KOREA"lanjut Oca menakuti bi Ayum.
"Huss kamu neng ngomongnya. Kamu kira bibi takut?ya ia lah"kekeh nya dan melemparkan satu buah novel kearah Oca."Tuh ada cerita baru, pasti kamu suka. Bibi aja sampai kebawa mimpi dibuatnya"katanya mempromosikan novel yang dibelikan Airin lima hari lalu.
Mata Oca berbinar seketika,"waah gila, ini yang lagi booming itu kan bi?"kata Oca antusias dan membolak balikan novel yang lumayan tebal itu. Bi Ayum mengangguk."Siap-siap kamu dibawa melayang terus terhempas gitu aja"peringat bi Ayum.
Oca mengangguk,"selain ini ada gak bi?"
"Ada noh di rak banyak"
Oca berjalan menuju rak dan mulai memilih-milih novel yang belum pernah ia baca. Airin yang berada di dapur hanya bisa senyum dan tertawa melihat kelakuan dua orang yang suka menghalu itu. Setidaknya, dia melupakan kejadian tadi.
Airin sibuk memasak makanan untuk mereka bertiga. Padahal bi Ayum sudah masak tadi tapi Airin tetap membuat makanan kesukaan Oca.
Tiga puluh menit kemudian Airin selesai memasak perkedel tahu, gulai patin dan sambel matah. Oca keluar dari kamar bi Ayum,"pantesan perut gue dangdutan"ucap Oca saat melihat semua menu kesukaan nya.
Airin menuangkan air minum,"bi Ayum mana?"tanya Airin saat tak melihat bi Ayum dibelakang Oca.
Oca duduk dan mulai mengambil nasi,"biasa masih ngehalu."
Airin menghampiri bi Ayum yang masih asik dengan rutinitas nya,"bibi gak makan?makan bareng Airin yuk"pinta Airin yang berdiri di daun pintu.
Bi Ayum menoleh,"tanggun nak, tiga halaman lagi nih."
Airin tersenyum,"nanti kalau udah selesai langsung makan ya bi"kata Airin.
Bi Ayum mengangguk setelah itu Airin berlalu dari sana dan duduk didekat Oca yang sedang melahap kepala ikan patin.
Oca paling suka dengan kepala ikan patin, Airin sangat senang melihat Oca yang begitu lahap makannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Tak Utuh (On going)
ChickLit[Slow update] Takdir Bukanlah Alasan! Perjanjian yang melukai hati seorang wanita malang. Airin, dialah wanita itu! Masalah hidupnya terlalu rumit, menyedihkan dan menjijikan. Berada di tengah kebimbangan. Antara dua pilihan, bertahan atau menyerah...