"Rin mas Ali kamana ya?" tanya ike kepada Airin prihal Ali yang tidak ada di kamar nya.
"Air_"ucapan Airin terpotong karena seseorang memasuki Rumah.
"Assalammualaikum"salam pria itu.
"Waalaikumsalam"balas ike dan Airin bersamaan.
"Mas Ali"panggil ike kaget, karena kedatangan Ali yang tengah ditunggu.
Ike menghampiri Ali."Mas dari mana?" tanya ike kepo, sembari memeluk Ali.
Ali merasa aneh dengan tingkah ike. Airin tersenyum melihat tingkah ike yang tidak bisa jauh dari Ali.
"Hem"Airin berdehem. Ike menoleh kearah Airin. Ali menepuk jidadnya.
"Dunia berasa milik sendiri"ucap Airin menggoda dan berlalu dari sana menuju Yuna.
Ike merilik Ali meminta jawaban atas sindiran dari Airin tadi. Ali mengerutkan wajahnya.
"Oh ya Allah kenapa engkau memberikan aku istri yang gak peka gini"batin Ali.
"Maksudnyaaa?"ucap Ike polos.
Ali menggerakkan alisnya naik turun dan melirik kearah dekapan ike tadi. Ike mengikuti arah gerakan mata Ali dan...
"Ya ampuuun! Betapa bodo nya aku"ucap Ike histeris karena kesalahannya tadi yang mungkin membuat Airin merasa tak enak hati.
Ali menggeleng kan kepalanya melihat tingkah istrinya yang begitu polos.
*****
14.30 wib
"Yunaaa!"panggil Airin mencari keberadaan Yuna Diman, karena mereka sedang bermain petak umpet.
Airin mencari kesan kemari. kedalam lemari, dibawah meja dikamar pun tak ia temui Yuna.
Hanya satu tempat yang belum ia cek disekitar ruang keluarga. Dan saat memasuki ruang keluarga, Airin melihat kaki anak kecil dibalik gorden jendela.
Airin tersenyum senang."Aduuh dimana ya Yuna nya ante"ucap Airin kuat, pura-pura mencari Yuna.
Dibalik gorden Yuna menahan tawanya. kemudian Airin sedikit demi sedikit mendekati Yuna sembari memanggil-manggil nama Yuna.
"Ayo ketemu"kata Airin mengagetkan Yuna dan menggelitiki Yuna.
Yuna yang merasa kegelian pun meronta-ronta."Ante geyi ante, geyi" ucap Yuna tertawa.
Airin pun menghentikan kegiatannya itu."heh_heh"bunyi nafas Yuna yang gak beraturan.
"Karena Yuna kalah, hukumannya Yuna harus makan yang banyak. Oke" ucap Airin meminta Yuna mengiayakan Hukumannya.
Yuna mengangguk dan mengikuti langkah Airin yang mengajaknya kemeja makan.
*****
Disana sudah tersedia semua lauk pauk kesukaan Yuna. Dan juga Ike, Ali dan bi Ayum ada disana.
"Ayuk sayang duduk sini"perintah Ike ke Yuna.
Airin tersenyum karena Yuna mememenuhi hukumannya tadi.
"Airin"panggil seseorang dengan sedikit berteriak, yang membuat Airin menghentikan keinginan nya untuk bergabung dengan Ike.
Airin menoleh kebelakang dan mendapati Aji yang baru saja memasuki ruang makan.
Semua mata memandang Aji yang baru saja tiba dengan wajah memerah. Kemudian Aji pergi menuju lantai dua kearah kamarnya. Dibelakangnya Airin mengikuti.
Setibanya didalam kamar, Airin melihat Aji yang tengah mengepalkan kedua tangannya diatas meja rias, rahang mengeras, mata memerah dan nafas yang tak beraturan.
Airin menutup pintu dan menghampiri Aji.
"Mas kenapa?"tanya Airin sembari bergelayut manja di pundak Aji.
Aji menipis tangan Airin. Airin kaget karena baru pertama kalinya Aji menepis tangan nya saat menyentuh Aji.
"Ma_"
"Buat apa kamu ngomong ke mba Ike kalau aku dengan Sindi nikah?"bentak Aji membuat Airin kaget. Pasalnya baru pertama kalinya setelah mereka menikah Aji membentaknya.
"Gara-gara kamu!"tunjuk Aji ke wajah Airin."Gara-gara kamu ngomong seperti itu aku dimarahi sama mba Ike"lanjut Aji emosi.
"Ma_maaf mas, Airin keceplosan mas"ucap Airin menunduk karena tidak berani menatap mata elang nya Aji.
"Keceplosan kamu itu membuat aku muak"perkataan Aji itu sontak membuat Airin menarik nafas dalam-dalam dan menggeleng karena tak percaya dengan apa yang diucapkan Aji.
"Mas"panggil Airin kembali berusaha menyentuh Aji.
"Cukup"teriak Aji menepis kuat lengan Airin.
Airin menarik kembali tangannya dan menunduk menahan rasa sakitnya.
Airin menjatuhkan Air matanya. Aji yang melihat Airin menangis langsung tersadar akan kelakuannya yang membuat hati Airin terluka.
Aji menarik tangan Airin."Air_"ucapan Aji terpotong saat genggamannya ditolak oleh Airin.
"Airin tau mas, kalau Airin salah hik_hiks"ucap Airin menyesal."maafkan Airin telah membuat mas muak dan kecewa"lanjut Airin menitikkan air matanya dan pergi keluar kamar.
"Airin"panggil Aji parau mencoba menghentikan langkah Airin. Tapi sudah terlambat, Airin telah pergi dari sana.
ooOO*****OOoo
ngegantung kan? Kepo dengan ceritanya yuk share ceritaaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Tak Utuh (On going)
ChickLit[Slow update] Takdir Bukanlah Alasan! Perjanjian yang melukai hati seorang wanita malang. Airin, dialah wanita itu! Masalah hidupnya terlalu rumit, menyedihkan dan menjijikan. Berada di tengah kebimbangan. Antara dua pilihan, bertahan atau menyerah...