15.01 wib
Airin mendekati Oca yang masih setia dengan makanannya."Gimana?"tanya Oca.
Airin yang masih berdiri menggeleng pelan,"malam ini dia tetap tidur dengan Sindi!". Oca menghela nafasnya sebentar sebelum ia beranjak dan membawa piring kotor ke wastafel cuci piring.
"Kenapa gak paksa?"ucap Oca yang sedang mencuci piring.
Airin duduk dan meletakan ponselnya begitu saja."Gue males ribut-ribut ca". Airin menenggelamkan wajah diantara lipatan tangannya.
Oca menoleh kebelakang,"lo lemah sih.Kalau harus cakar-cakaran, harus jambak-jambakan atau harud tunjang-tunjangan sekalipun, lakuin aja. Gak usah sok bergaya MALAS RIBUT LAH, MALAS BERTENGKAR LAH. Kalau itu emang hak kita?ya gas kan aja!"cerocos Oca memberikan Airin semangat jahanam."Kalau gue jadi lo. Beeeeh .... udah gue suwir-suwir tuh daging pelakor".
Airin mengganti posisi dengan salah satu tangan menompang dagunya."Sayangnya gue bukan lo"lanjut Oca cepat sembari membersihkan tangannya menggunakan kain serbet.
Airin melirik Oca yang duduk disampingnya,"malam ini lo tidur disini ya". Oca menyipitkan mata dan memonyongkan bibirnya.
"Gue gak bawa baju!"ucapnya cepat dengan menahan senyumnya.
Airin ikutan memonyongkan bibirnya,"alah biasanya lo juga minjam baju gue kalau nginep disini"sindir Airin, sedangkan Oca yang mendengar sindiran Airin hanya memutar bola natanya drngan senyum mengejeknya.
"Itu, lo udah tau"ucapnya cepat.
"Lama-lama baju gue habis karena lo kuras terus."
Oca memainkan matanya,"Ya kapan lagi coba, baju lo dikuras sama anak baik macam gue"katanya dengan percaya diri sembari memainkan jemari lentiknya.
"ANAK BAIK?mana ada anak baik yang mau menguras baju orang lain"ucap Airin geram.
Oca tersenyum lebar,"ada!gue anak baiknya".
*****
"Aarrgh!"teriak Sindi menjatuhkan semua barang yang ada diatas meja rias."GUE BENCI"lanjut Sindi mengacak-acak rambutnya.
"GUE GAK TERIMA, MAS AJI BENTAK-BENTAK GUE"
"Gue gak terima"kata Sindi dengan nafas terengah-engah, kemudia dia mendekati meja rias dan kedua tangannya bertumpu pada tepi meja.
"GUE GAK TERIMA! gue gak terima mas Aji membentak gue"
"ia. Gue gak akan terima"ucap Sindi berulang kali.
"Ini semua gara-gara Airin." Sindi menatap pantulan wajah nya dicermin dan menyeringai,"benar. Ini semua gara-gara Airin"lanjutnya mengepalkan tangannya dan tetap menatap wajahnya yang begitu menakutkan.
"Lihat aja nanti, siapa yang akan mendapatkan cinta Aji?"ucapnya sedikit menarik salah satu sudut bibirnya."Tentu saja, gue yang bakal dapati cintanya Aji. Termasuk HARTA dan seluruh kekayaan yang Aji punya"ucapnya lantang.
Dia mengambil sesuatu dari dalam laci, yaitu sebuah bingkai foto. Disana terpampang foto pernikahan Aji dan Airin, dengan Airin menggunakan kebaya muslimah bernuansa putih sedangkan Aji memakai tuxedo hitam dan peci melengkapi penampilannya.
Sindi melepaskan foto itu dari bingkai, kemudian dia menatapnya dengan fake smile."Peperangan kita sedang dimulai."
Perlahan Sindi merobek foto itu dengan membuatnya menjadi beberapa kepingan foto,"bukan dengan cara kasar gue tunjukin sama lo. Tapi, dengan cara sehalus mungkin gue bakal lakuin."
Sindi kembali menyeringai setelah membuang foto itu ketempat sampah."lihat saja, gue bakalan jadi pemenangnya"lanjutnya berbangga diri.
"Perperangan akan gue mulai dari sekarang"ucapnya mengepalkan tangan.
ooOO*****OOoo
Maaf ya baru bisa update lagi, karena lagi sibuk bantuin ibu dan bapak negara guys.
Tetap, stay ya di cerita aku.
Salam dari pekanbaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Tak Utuh (On going)
ChickLit[Slow update] Takdir Bukanlah Alasan! Perjanjian yang melukai hati seorang wanita malang. Airin, dialah wanita itu! Masalah hidupnya terlalu rumit, menyedihkan dan menjijikan. Berada di tengah kebimbangan. Antara dua pilihan, bertahan atau menyerah...