10. Tak dikenal

401 19 0
                                    

"Aku harus minta maaf sama mba ike"ucap Airin dan beranjak dari kasurnya".

*****

"Mba"panggil Airin lembut. Ike yang merasa terpanggil pun menoleh.

Ike tersenyum melihat kedatangan Airin. Airin mendekat duduk disamping ike."mba maafin Airin, ya"pinta nya sembari menggenggam tangan ike.

Ike mengusap kepala Airin dengan lembut yang ditutupi oleh hijab."mba sudah maafin Airin"ucap ike sembari mengelus punggung tangan Airin.

"Mba ngerti, apa yang kamu rasakan. Mba ini, mba nya kamu" Ike menunduk dan menghela nafasnya.Ike menoleh ke Airin  dan tersenyum.

"kalau kamu terluka, mba juga ikutan terluka".

Airin mengusap matanya yang basah. Airin memeluk Ike. Ike pun membalas pelukan Airin tersebut.

*****

"Mas besok nginep dirumah Airin dong"ucap Sindi yang baru memasuki kamar mereka. Aji menoleh dan mengangguk.

Sindi duduk dipinggir kasur."Satu minggu, ya?"tanyanya lembut.

"Iya sayang"ucap Aji yang masih fokus terhadap laptopnya.

Sindi menghela napas kasar."padahal. minggu ini, aku berencana mengajak mas ke rumah paman aku"ucapnya sedih.

Aji yang melihat Sindi sedih pun, lantas mendekati nya."Lain kali ya sayang"ucap Aji lembut memeluk Sindi."kamu tahu sendiri kan?airin baru aja berduka"lanjut Aji sedih.

Bagaimana tidak sedih?

Itu anaknya.

Anak yang selama ini ia impikan bersama airin.

*****

"Oh iya. Mba lupa bilang ke kamu. Kalau besok,mba harus balik ke London. Karena, perusahaan mba yang disana lagi ada problem"ucap Ike tak enak hati."Jadinya, mba gak bisa berlama-lama disini".

Airin mengangguk."Airin ngerti kok mba"ucap nya tersenyum.

"Ya udah. Mba, Airin ke kamar dulu ya"ucapnya tersenyum. Ike mengangguk, randa ia mengizinkan.

*****
"Besok mas aji pulang"kata Airin berbicara sendiri dan tersenyum."Besok pagi, aku harus masak hang enak, supaya mas aji senang"ucapnya bahagia membayangkan moment, aji yang akan memujinya.

Airin duduk disofa yang terdapat di kamarnya tersebut.Dia sedang berpikir, tentang sesuatu.

"Bagaimana, kalau besok aku antarkan bekal ke kantornya aja, ya?"ucapnya bertanya sendiri. Lalu tersenyum."Lebih baik seperti itu".

Airin mengambil Ponsel nya. Karena, merasa Ponselnya dari tadi bersuara. Tercatat disana sudah 16 kali panggilan tak terjawab dari nomor yang tak dikenal.

"Siapa ya?"batin Airin berpikir.

"Namanya gak ada"ucapnya lagi.

"Toh kalau penting, pasti nelpon lagi"ucapnya mencoba acuh berlalu ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah selesai mengerjakan sholat magrib. Kembali lagi, suara Ponsel berbunyi, membuat Airin menoleh dan langsung mengambil Ponsel nya yang terletak tak jauh darinya.

Nomor tak dikenal lagi. Tetapi, sedikit berbeda dari nomor yang tadi. Lantas Airin mengangkatnya.

"Assalam ... mualaikum!"ucap seseorang di sebrang sana dengan nada tinggi, membuat Airin menjauh kan ponselnya dari telinga.

"Waalaikumsalam"ucap Airin lembut.

Seseorang disana tertawa renyah."ya elah. Lembut amat suara lo buk"ucap orang itu dengan nada mengejek.

Airin tahu siapa orang yang sedang berbicara dengan nya.Sebab, dari logat khas suara cempreng orang itu saat mengejeknya, dia sudah mengenalnya.

"Kamu apa an sih?"ucap Airin sebel.

ooOO*****OOoo

Ayo guys siapa yg nelpon Airin malam2.

Cowok/cewek ya?


Jodoh Tak Utuh (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang