part 1

377 47 11
                                    

Mentari pagi telah memancarkan sinarnya. Berusaha masuk melalu celah korden yang terbuka guna membangunkan sang empu kamar. Hal itu percuma saja, sang empu masih dengan nyamannya bergulat dengan selimut yang hangat.

Hal tersebut membuat geram wanita paruh baya. Jam telah menunjukan pukul 06.00 WIB namun anaknya masih saja tertidur. Wanita paruh baya tersebut menerobos masuk ke kamar anaknya. Mengambil segayung air dari kamar mandi dan mengguyurnya ke muka anaknya.

"Huaaaaa banjiiirrrr. Mama banjirrr selamatkan diri kalian" teriak anak tersebut

"Mana ada banjir. Cepat bangun, kalo tidak mama siram air lagi baru tahu rasa kamu"

"Hi, mama koh tega sih sama anak perempuan mama yang manis, cantik jelita seantero jagat raya"

"Lebay deh kamu. Cepat bangun!! Nanti terlambat ke sekolah. Sudah pukul 6 nih"

"Astaga mama... Kenapa tidak membangunkanku dari tadi"

Sang mama pergi begitu saja dari kamar anak perempuannya. Membiarkan sang anak yang dengan hebohnya mempersiapkan diri.
~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~

Aku Anindita Keysa Putri. Kebiasaan setiap pagiku ya seperti tadi. Bagun kesiangan dan dengerin omelan mamaku tercinta. Ya yang tadi bangunin aku dengan teganya adalah mamaku. Kata mamaku kalau mau bangunin aku setiap pagi harus ekstra sabar. Kedengarannya lebay sih, tapi semua itu benar adanya.

Aku lahir di kota pesisir di Jawa Tengah. Jarang yang tau kota kelahiranku, tapi kalau sudah sebut satu pulau yang ada di kota kelahiranku pasti semua orang tahu.

Aku anak kedua dari tiga bersaudara. Kakak dan adikku laki-laki, sementara aku perempuan sendiri. Jadi anak perempuan di keluarga sendiri ada enaknya dan engga. Enaknya semua barang-barang yang aku punya semua serba baru, mendapatkan perhatian yang lebih dari keluarga. Sampai-sampai jatuhnya overprotektif karena aku anak perempuan satu-satunya dikeluarga yang harus dijaga.

Duh jadi lupa, aku harus bersiap berangkat sekolah. Nanti mamaku ngomel-ngomel lagi. Bisa habis aku, kena ceramah sampai subuh yang ga akan selesai.

*sudah ah ceritanya. Untuk tau lebih banyak, makanya baca ceritanya😂

~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~

"Pagi pa, ma, dek" sapaku ke keluargaku yang sudah berkumpul dimeja makan

"Pagi sayang" balas Karim~papaku

"Pagi sayang. cepat habiskan sarapanmu nanti terlambat!" Titah mayang~mamaku

"Assiiapp paduka ratu"

Keadaan menjadi hening saat semuanya sibuk makan.

"Yuk dek cuss otw berangkat bareng" ajakku pada adikku

"Ya elah mba ga usah alay napa. Pantes ga ada yang mau sama kamu mba" hardik bryan~adikku

"Ada koh yang mau. Kamu aja yang ga tau" belaku

"Apa kamu bilang mba? Papa kan udah bilang jangan pacar-pacaran dulu. Sekolah yang benar dulu, gampang pacar nanti nyusul" overprotektif papaku mulai muncul

"Sudah sudah. Sana kalian berangkat. Nanti terlambat" mamaku menengahi kami. Sebelum terjadi hal yang tidak tidak

"Iya ma. Aku berangkat dulu. assalamualaikum" aku pamitan pada orang tuaku, mencium kedua tangannya. Diikuti oleh adikku

~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~
Motor yang dikendarai Bryan telah sampai di sekolah. Aku turun dari motor Bryan. Ya aku dan Bryan satu sekolah. Kami bersekolah di SMA Maju Jaya. Aku kelas 12 sementara Bryan kelas 10.

Kami berdua berjalan menelusuri koridor sekolah. Banyak pasang mata yang melihat kearah kami. Entahlah aku juga tak tahu persis, mungkin karena Bryan salah satu most wanted di SMA sedangkan aku hanya siswi biasa-biasa aja. Aku memasuki kelas XII IPS 3, sementara Bryan kelas X IPA 1

~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~

"Ditaaaa, akhirnya kamu datang juga. Udah aku tungguin dari tadi" suara cempreng Disya membuat telingaku berdenging

"Suaranya dikondisikan mba" ucapku sambil mengecek kedua telingaku apakah masih baik-baik saja

"Hehehehe maaf maaf. Udah buat tugas Sosiologi belum? Aku nyalin dong?"

"Kebiasaan deh sya. Ngapain kamu dirumah sih?"

"Uhh jelas ketemu dengan oppa oppa ganteng lah"

"Ya udah sana cepat salin, sebelum bel berbunyi. Bisa mati kamu ketemu pak Roso"

"Baik banget deh kamu dit, jadi makin cinta"

"Jijikk sya"

Bel masuk berbunyi. Ternyata pak Roso tidak bisa hadir karena beliau sedang sakit. Berakibat jam kosong, dan tugas dikumpulkan.

Saat jam kosong tiba kelas telah berubah menjadi pasar bahkan lebih heboh dari pasar.

Ada yang tidur, nge-game, nonton film, baca buku, gosip, pergi ke kantin dan lain sebagainya.

Aku, Disya, Meita, Ellen lebih memilih keluar kelas dan pergi ke tribun lapangan. Saat ini ada kelas XII IPA 5 yang sedang olahraga. Kami memilih duduk di tribun tengah

"Eh itu si Tristan cowok yang pernah aku ceritain ke kamu"

"Yang mana? Aku ga kenal"

"Itu yang lagi dribble bola. Aduhh ganss banget, adek makin cinta mas"

"Ga keliatan, aku lupa ga pakai kacamata"

"Ya elah. Udah sekolah 3 tahun kamu ga tau most wanted di SMA ini. Sini hpmu"

Aku mengambil hpku, lalu diserobot langsung oleh Disya. Disya seperti sedang mencari sesuatu di hp

"Nih ig nya si Tristan, aku follow ya"

"Ehh jangan dong"

"Udah ga papa elah. Daripada ig mu ga ngefollow siapa-siapa"

Aku pasrah saja apa yang dilakukan Disya. Toh aku tidak dirugikan, cuma tambah following satu tak apa lah.
~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~

Bell pergantian jam mata pelajaran berbunyi, aku dan Disya kembali ke kelas karena sekarang waktunya jam BK yang diajar pak Alif. Pak Alif terkenal dengan omongan yang asal ngomong, disiplin dan tidak menyukai anak organisasi tetapi banyak anak yang minta bimbingan pak Alif buat melanjutkan ke perguruan tinggi karena pak Alif yang paham betul mengenai hal tersebut.

Sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kelas 12 mengenai perguruan tinggi. Semua anak pasti berkeinginan melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi, namun apabila ada anak yang berkeinginan lulus sekolah langsung bekerja terdapat bursa kerja di sekolahku. Lembaga khusus yang menyalurkan anak-anak untuk mendapatkan pekerjaan.

Semua anak-anak mendengarkan dengan khusyuk apa yang disampaikan oleh pak Alif, tidak ada satu suarapun yang terucap saat pelajaran. Selain karena pak Alif tidak menyukai anak yang berbicara sendiri di kelas, anak-anak juga butuh dan tertarik apa yang disampaikan oleh pak Alif.

Setelah jam pak Alif selesai. Waktunya istirahat bagi anak-anak. Aku, Disya, Meita, Ellen lebih memilih pergi ke kantin guna mengisi perut yang mulai keroncongan.

Kami berempat sudah bersahabat sejak kelas 10. Meita dan Ellen sudah bersahabat sejak SMP, lalu dipertemukan dengan aku dan Disya yang baru kenal di SMA.Saat itu aku duduk bersama Disya, Meita dan Ellen yang duduk di belakangku. Kami berempat saling berkenalan dan mulai menjalin persahabatan sejak saat itu.
~~~~~~~~~~~~💟💟💟~~~~~~~~~~~

Ini karyaku yang pertama aku buat. Semoga kalian suka
Maaf kalau ada salah dalam menulis kata
No plagiat
Berdasarkan pikiran sendiri

ANINDITA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang